Memiliki investasi sebesar 4 miliar yen atau Rp 582 miliar, Sharp Indonesia mematok penjualan 100.000 unit per bulan untuk pasar domestik dan pasar ekspor.
“Indonesia adalah pasar yang sangat menjanjikan. Untuk memenuhi permintaan produk AC dengan harga yang kompetitif, kami memutuskan membangun pabrik di Indonesia," ujar Shinji Teraoka selaku Presiden Direktur Sharp Indonesia dalam kata sambutannnya.
Melalui pabrik AC ini, ditambahkan, pihaknya optimitis dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen dan mempertahankan peringkat pertama pasar AC di Indonesia.
"Ke depannya, kami akan membangun sistem pasokan yang stabil tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh pasar ASEAN, dan juga akan memproduksi model AC dengan nilai tambah seperti fitur AIot," jelasnya.
Konten lokal menjadi misi produsen dalam negeri Indonesia untuk lebih memilih menggunakan suku cadang lokal dan menargetkan 50 persen atau lebih.
Masih banyak komponen yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga diharapkan pemerintah Indonesia dapat menarik perusahaan luar negeri.
![Groundbreaking pabrik AC Sharp Indonesia. [Sharp Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/25/58416-groundbreaking-pabrik-ac-sharp-indonesia.jpg)
"Kami ingin Pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan insentif tambahan untuk penanaman modal dalam negeri”, tutup Teraoka.