Para ahli mengatakan infeksi tersebut sering disebabkan oleh proliferasi bakteri atau patogen lain di telinga tengah.
Namun dalam konteks prasejarah, para ilmuwan mengatakan penyakit telinga pemilik tengkorak tersebut mungkin terdeteksi karena infeksi muncul dengan sendirinya.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa tengkorak pasien kemungkinan mengalami pengeboran dan abrasif progresif, menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan.
Penelitian sebelumnya menyebut bahwa situs tersebut digunakan selama sekitar 800 tahun.
Para ahli mengatakan, temuan itu akan menjadi intervensi bedah telinga paling awal dalam sejarah umat manusia.
![Lokasi penemuan bukti operasi telinga paling tua. [Nature.com]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/02/25/20350-lokasi-penemuan-bukti-operasi-telinga-paling-tua.jpg)
Meski begitu, para arkeolog belum secara yakin menentukan jenis alat yang digunakan dalam operasi bedah tersebut.