Kevin Cahya dan timnya pun termotivasi untuk melakukan hal yang sama di Indonesia, mengingat negara ini berpenghasilan menengah ke bawah dan memiliki hingga 111 juta gamer.

“Kami ingin mengembangkan sebuah game yang menarik untuk semua lapisan masyarakat, supaya mereka bisa berinvestasi sambil menyelami dunia digital," terang Kevin.
Dirinya percaya GameFi adalah disrupsi besar-besaran untuk skena gaming tradisional dan siapa saja bisa mengulik potensi manfaat dari permainan yang kami ciptakan.
Konsep Avarik Saga terinspirasi dari genre RPG (role-playing games) Jepang yang mengkombinasikan pengalaman game modern dengan dunia metaverse dan teknologi blockchain.
Untuk mulai masuk ke dalamnya dan bermain, seorang pemain perlu terlebih dahulu memiliki 3 karakter NFT Avarik Saga.
Karakter-karakter ini dapat diperoleh dengan menukarkan aset Ethereum dengan NFT ‘Avari Saga Universe’ di platform OpenSea.
Oleh karena itu, pemain setidaknya perlu memiliki sedikit pengetahuan tentang platform marketplace NFT dan aset kripto.
Sejak peluncuran pada September 2021 lalu, Avarik Saga telah merilis koleksi karakter NFT pertamanya yang terdiri dari 8.888 NFT genesis—dan terjual habis dalam waktu kurang dari satu jam.
Saat ini, koleksi genesis ini tersedia untuk diperdagangkan di platform jual-beli NFT OpenSea.
Pemilik NFT dan para pemain masa depan bisa menantikan peluncuran resmi game ini pada kuartal III 2022 mendatang.
Baca Juga: HTC Siapkan Ponsel Khusus Metaverse, Dirilis April
Tim Avarik Saga percaya bahwa kedepannya, di lanskap Web3, akan muncul lebih banyak game berkualitas dan GameFi berbasis blockchain.
Hal ini nampak dari studio-studio game berstandar AAA (tertinggi di industri) yang mulai memasuki pasar gim P2E.

Selain itu, akan ada lebih banyak pelaku teknologi di industri gaming, yang berupaya memberikan pengalaman bermain lebih mulus dan menyenangkan di Web3, agar semua orang bisa menikmatinya.