Avarik Saga, misalnya, sekarang memang masih berupa game Play to Earn, tapi potensi perkembangannya sangat besar di masa depan.
Karena itu, dia menambahkan, sangat penting bagi TokoVerse untuk terus hadir mendorong dan mendukung pionir industri blockchain seperti Avarik Saga.
"Kami percaya yang lainnya akan mengikuti jejak mereka dengan inovasi yang lebih tidak terduga,” kata Pang Xue Kai.
Avarik Saga pertama kali dikembangkan ketika pertumbuhan crypto berkembang pesat secara global dan diadopsi secara besar-besaran di dunia game.
Terinspirasi oleh kepopuleran Axie Infinity, tim pengembang Avarik Saga melihat bagaimana game tersebut, dapat membantu orang-orang berpenghasilan rendah dan menengah untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kevin Cahya dan timnya pun termotivasi untuk melakukan hal yang sama di Indonesia, mengingat negara ini berpenghasilan menengah ke bawah dan memiliki hingga 111 juta gamer.

“Kami ingin mengembangkan sebuah game yang menarik untuk semua lapisan masyarakat, supaya mereka bisa berinvestasi sambil menyelami dunia digital," terang Kevin.
Dirinya percaya GameFi adalah disrupsi besar-besaran untuk skena gaming tradisional dan siapa saja bisa mengulik potensi manfaat dari permainan yang kami ciptakan.
Konsep Avarik Saga terinspirasi dari genre RPG (role-playing games) Jepang yang mengkombinasikan pengalaman game modern dengan dunia metaverse dan teknologi blockchain.
Baca Juga: HTC Siapkan Ponsel Khusus Metaverse, Dirilis April
Untuk mulai masuk ke dalamnya dan bermain, seorang pemain perlu terlebih dahulu memiliki 3 karakter NFT Avarik Saga.