Gumpalan seperti itu memungkinkan misi orbiter untuk mengambil sampel dengan perairan interior Enceladus tanpa harus mengebor es.
Laporan tersebut juga merekomendasikan NASA untuk berinvestasi lebih banyak dalam pertahanan planet dan mengembangkan.
Serta meluncurkan misi Near Earth Object Surveyor, sebuah observatorium inframerah berbasis ruang angkasa yang dirancang untuk mendeteksi batuan antariksa yang berpotensi berbahaya.
NASA telah menyelesaikan survei terhadap lebih dari 90 persen asteroid yang berpotensi berbahaya dengan diameter lebih dari satu kilometer.
Kini badan antariksa tersebut sedang mengerjakan katalogisasi asteroid yang berpotensi berbahaya dengan diameter 140 meter atau lebih besar.

Setelah meluncurkan Near Earth Object Surveyor dan menyelesaikan Double Asteroid Redirection Test (DART) yang sedang berlangsung, laporan tersebut juga merekomendasikan NASA meluncurkan misi cepat ke asteroid dekat Bumi yang baru ditemukan berdiameter 50 hingga 100 meter.