Pada awalnya, Dimas merasa telah mencapai PMF ketika Dekoruma mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di berbagai aspek.
Pada 2018, ia mulai melakukan kalkulasi yang lebih mendalam terkait struktur biaya tetap (fixed cost) dan tidak tetap (variable cost), dan menemukan bahwa pendapatan perusahaan terlalu bergantung pada pemasaran dan subsidi.
“Di satu titik, kita harus realistis dan membuat model bisnis lebih berkelanjutan, sehingga tidak boleh terlalu bergantung pada subsidi atau diskon saja," jelas Dimas dalam keterangannya, Kamis (26/5/2022).
2. Eksplor berbagai kanal untuk jangkau pengguna
Pada awalnya, Dimas hanya menggunakan satu kanal pemasaran untuk menaikkan traffic Dekoruma, yaitu melalui iklan media sosial.

Dia menyadari pentingnya mengeksplorasi kanal pemasaran yang lain, termasuk yang non-digital.
“Hasilnya, kami bisa mendapatkan umpan balik yang lebih mendalam dari para pelanggan, dan biaya pemasaran kami turun cukup signifikan, bahkan hingga lebih dari 50 persen," tambahnya.
3. Cari peluang kolaborasi untuk growth-hacking
Setelah betul-betul memahami kebutuhan dari user, langkah selanjutnya adalah untuk memasarkan model bisnis startup kepada target audiens dengan cara tepat.
Baca Juga: Startup dan Generasi Muda Diajak Kembangkan Potensi Bisnis Satelit Pengindraan Jauh
Evermos sendiri berhasil mencapai PMF di tahun kedua beroperasi dengan langsung mengunjungi rantai pasok utama Indonesia, yakni Pasar Tanah Abang dan memasukkan brand-brand terkait ke platform Evermos.