Pengunggah data tersebut menamakan dirinya Desorden grup. Mereka adalah grup peretas yang sudah beberapa kali melancarkan peretasan di negara-negara Asia seperti India, Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, dan lainnya.
Desorden juga mengklaim bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran yang terjadi pada Jasa Marga.
Mereka mengaku bahwa ada 252GB data yang diambil dari 5 server milik Jasa Marga.
Pengunggah menyebutkan bahwa data yang bocor berisi pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan milik Jasa Marga. Data sampel yang diberikan semuanya berformat .pdf.
Adapun data yang dibocorkan adalah beberapa KTP, surat pengadaan, TDP perusahaan, dan izin usaha.

Pengunggah data juga memberikan tangkapan layar total seluruh folder yang berjumlah 252.5 GB dan berisi 418.368 data