Kaspersky Ungkap Cara Penjahat Siber Memanfaatkan AI untuk Serangan APT

Dythia Novianty Suara.Com
Rabu, 30 Agustus 2023 | 13:48 WIB
Kaspersky Ungkap Cara Penjahat Siber Memanfaatkan AI untuk Serangan APT
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Salah satunya adalah Origami Elephant, yang diketahui memperoleh domain dan virtual private server selama tahap pengembangan sumber dayanya.

Aktor ancaman ini (alias tim DoNot, APT-C-35, SECTOR02) telah menargetkan kawasan Asia Selatan dengan minat khusus pada entitas pemerintah dan militer terutama di negara Pakistan, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka sejak awal 2020.

APT cyber espionage dan cyber sabotage yang terkenal, Lazarus, menggunakan platform media sosial dan aplikasi perpesanan seperti LinkedIn, WhatsApp, dan Telegram untuk mencapai targetnya.

Aktor ancaman ini juga dikenal karena menyusupi layanan web seperti situs web Wordpress yang rentan untuk mengunggah skrip berbahayanya.

“Selama fase pengintaian, AI dapat membantu aktor ancaman menemukan dan memahami target potensial dengan mengotomatiskan analisis data dari berbagai sumber seperti basis data online dan platform media sosial dan mengumpulkan informasi mengenai personel, sistem, dan aplikasi target
yang digunakan di lingkungan perusahaan," jelasnya.

Ilustrasi Teknologi AI (Pixabay.com/Geralt)
Ilustrasi Teknologi AI (Pixabay.com/Geralt)

Menurutnya, mesin pintar bahkan dapat menemukan titik rentan melalui penilaian detail karyawan perusahaan, hubungan pihak ketiga, dan arsitektur jaringan.

Seperti diketahui secara luas, AI dapat berperan dalam pengembangan malware, namun Shabab menyampaikan bahwa AI juga dapat membantu dalam mengotomatisasi tugas-tugas yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur serangan termasuk pembelian infrastruktur jaringan, pembuatan akun, hingga penyusupan infrastruktur jaringan dan akun.

Selama tahap eksekusi, AI memiliki kemampuan mengadaptasi perilaku malware sebagai respons terhadap langkah-langkah keamanan, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan serangan.

Kekeliruan berbasis AI juga dapat membuat malware polimorfik yang mengubah struktur kodenya untuk menghindari deteksi.

Baca Juga: Kaspersky Tekankan Imunitas Siber untuk Hadapi Ancaman di Tengah Perkembangan AI

Penerjemah perintah dan skrip yang dipilih AI juga dapat menganalisis ekosistem target, memahami karakteristik sistem, dan memilih opsi yang paling sesuai untuk menjalankan skrip atau perintah berbahaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI