BMKG: Tsunami Minor Terjadi di Pulau Banda Usai Gempa Tanimbar

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 08 November 2023 | 15:18 WIB
BMKG: Tsunami Minor Terjadi di Pulau Banda Usai Gempa Tanimbar
BMKG mendeteksi terjadinya tsunami minor di Maluku usai gempa Tanimbar pada Rabu siang (8/11/2023). [freepik/wirestock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Djati melanjutkan pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk gempa susulan serta anomali sistem waktu data dari Tide Gauge, yakni alat yang berfungsi untuk konfirmasi terjadinya tsunami.

"Kami masih terus melakukan monitoring gempa susulan dan data mengingat ada anomali alat Tide Gauge yang terpasang di Provinsi Maluku," katanya.

Ia menyatakan, imbauan tersebut merupakan peringatan dini untuk kewaspadaan masyarakat sekitar lokasi gempa.

"Ini bentuk kewaspadaan kepada masyarakat mengingat ada anomali dari Tide Gauge dan beberapa gempa susulan, yang dikhawatirkan akan menjadi triger terjadinya longsoran bawah laut," katanya.

Sebelumnya diwartakan gempa berkekuatan 7,2 mengguncang Maluku Barat Daya (MBD) Provinsi Maluku pukul 13.52 WIT, Rabu. Lokasi gempa terletak pada 6.31 Lintang Selatan 129.77 Bujur Timur (154 km Utara Tepa-MBD, 199 km Selatan Banda-Maluku Tengah).

Guncangan gempa bumi dengan magnitudo (M) 7,2 terjadi di Maluku Barat Daya (MBD) dirasakan IV-V MMI di Saumlaki, di Banda IV MMI, di Ambon II MMI.

Gempa susulan

Sejauh ini BMKG sudah mendeteksi tiga gempa susulan usai gempa Tanimbar berkekuatan 7,2 siang tadi. Daryono menyampaikan bahwa magnitudo gempa bumi susulan yang terjadi paling besar 5,6.

BMKG semula menyampaikan gempa bumi yang pusatnya berada di laut pada kedalaman 45 km di koordinat 6,15 derajat Lintang Selatan dan 129,96 derajat Bujur Timur, sekira 255 km arah barat laut Tanimbar, memiliki magnitudo 7,2 dan kemudian memperbaruinya menjadi 7,1.

Baca Juga: Ada Potensi Tsunami Usai Gempa Tanimbar, BMKG Minta Warga Maluku, Sulteng hingga NTT Waspada

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda," kata Daryono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI