Infografis
Suara.com - Omegle, situs obrolan video atau video chat yang terkenal kontroversial, resmi ditutup setelah beroperasi selama 14 tahun sejak 2009 lalu.
Juga sempat populer di masa pandemi Covid-19 lalu, Omegle yang biasa digunakan untuk mempertemukan orang-orang asing dari berbagai negara di dunia secara acak itu, kini sudah stop beroperasi.
Pendiri Omegle Leif K-Brooks mengatakan pihaknya sudah kehabisan biaya untuk mengoperasikan Omegle, situs yang memang menyediakan layanan gratis untuk pengguna di dunia.
Tetapi Omegle sendiri bermasalah karena sering disalahgunakan banyak pengguna untuk melakukan kejahatan, termasuk oleh para paedofil dan predator seksual.
Omegle bahkan sudah berkali-kali digugat di pengadilan, termasuk oleh seorang gadis di Amerika Serikat yang menuding layanan tersebut mempertemukannya dengan seorang paedofil. Gugatan itu dilayangkan pada 2021 lalu dan peristiwa kejahatan tersebut terjadi 10 tahun sebelumnya.
K-Brooks sendiri mengakui bahwa Omegle sering disalahgunakan dan ia mengaku sudah menyerah untuk mengatasi masalah tersebut, sekaligus menghadapi gugatan dari berbagai pihak.
"Penilaian terhadap Omegle tak akan bisa dilakukan tanpa mengakui bahwa banyak orang menyalahgunakannya, termasuk untuk melakukan kejahatan yang sangat keji," tulis K-Brooks dalam pengumumannya.
"Tekanan dan biaya untuk menghadapi gugatan - dan stres serta pengeluaran untuk mengoperasikan Omegle - sudah terlalu berat bagi saya. Untung saya tidak mengalami serangan jantung di usia 30an," lanjut dia.
Belum diketahui setelah resmi ditutup, bagaimana K-Brooks akan menghadapi berbagai gugatan terhadap Omegle di pengadilan.
Baca Juga: HP China Ramai-ramai Anggap Aplikasi Google Ancaman, Dikira Virus Malware
Di Indonesia sendiri Omegle sudah diblokir oleh pemerintah karena sering disalahgunakan untuk menyebarkan konten-konten pornografi.
