"Ini adalah program bagus yang dapat membangun mental dan karakter, terlebih negara yang kami lalui sangat seru.. di antaranya India dan Pakistan yang mempunyai sensasi tersendiri, bahkan kami bangga karena seusia kami sudah bisa pergi mandiri ke luar negeri untuk mencari pengalaman hidup," tuturnya.
Sekolah IDN Boarding School sendiri memiliki jargon 'Jago IT, Pintar Ngaji', kemahiran siswa santri SMK IDN sendiri sudah santer di tanah air. Selain menjadi santri penghafal Alquran, siswa SMK dan siswa SMP di sana sudah mahir mengoprasikan prangkat dan sistem jaringan komputer. Bahkan, saking mahirnya mereka mengajar kepada guru-guru IT dari sekolah lain yang datang ke sekolah ini.
Mereka juga digolongkan sebagai pratiksi cilik yang kemampuannya sama dengan sarjarna IT. Dereta prestasi pernah ditorehkan siswa di sekolah ini. Seperti memperoleh sertifikat Cisco Certified Network Associate (CCNA). Yang umumnya, dikantongi pekerja bernotaben Sarjana dan Magister dan siswa disini pernah menjadi IT termuda diajang Asian Games.
Atau peraih MTCINE (MikroTIk Certified Internetworking Engineer) adalah level tertinggi dari Kelas MikroTIk. Kelas ini terutama dibutuhkan oleh praktisi/professional di bidang ISP (atau NAP). Dan saat ini menjadi pemilik sertifikat Mikrotik MTCINE Termuda di Dunia ada di sekolah ini.
Di usia remaja belia mereka juga mampu membuat robot lengkap dengan arduino dan Internet of Things atau IOT. Robot ini berfungai sebagai pengendalian smart home. Di mana Internet of Things (iot) merupakan salah satu bagian dari roadmap pemerintah oleh kementrian perindustrian dalam menuju kesiapan era industri 4.0. Pada medio 2018 siswanya, direkrut menjasi tenaga IT termuda di perhelatan Asian Games 2018.