4. Buat parameter
Kalian bisa memerintahkan Copilot untuk membuat tugas baik dalam bentuk informal, profesional, atau di antara keduanya. Copilot dapat
membantu Anda dengan baik ketika Copilot memahami apa yang Anda cari dalam hal nada, panjang teks, jumlah kata, atau batasan lainnya yang Anda tetapkan.
Misalnya, presentasi teknis berdurasi satu jam di sebuah konferensi akan memiliki nada berbeda dengan sebuah tweet. Nada dengan humor kemungkinan tidak sesuai untuk pesan kepada atasan. Sebaliknya, nada formal mungkin bukan yang terbaik untuk unggahan di media sosial.
Kualitas dari hasil (output) bergantung kepada kualitas dari masukan (input). Beri tahu Copilot apakah Anda mengharapkan tingkat bacaan siswa di kelas 6 atau tingkat yang diperlukan untuk memahami bacaan akademik.
Jadi, beri tahu Copilot jumlah kata, format yang diinginkan (seperti list dengan poin-poin), dan apakah ada batasan, lalu biarkan Copilot melakukan tugasnya.
5. Tambahkan konteks
Konteks ini meliputi berbagai input untuk Copilot, jadi buatlah sespesifik mungkin dan tambahkan informasi sebanyak mungkin. Secara umum, semakin banyak konteks, detail, dan informasi yang Anda berikan, semakin baik hasil yang akan Anda dapatkan.
Jika Anda memiliki contoh dokumen mirip dengan format yang Anda inginkan, tunjukkan itu kepada Copilot. Anda akan terkejut betapa jauh lebih baik hasilnya ketika Anda memberikan instruksi yang jelas kepada Copilot.
Lebih lanjut Karen menjelaskan, kalian mesti menggunakan lima elemen prompt yang kuat untuk komunikasi seperti persona, tujuan, audiens, parameter, dan konteks.
Baca Juga: Kenapa Investasi Microsoft dan Apple Lebih Kecil di Indonesia? Begini Penjelasan Ahli
"Ingat bahwa prompting adalah komponen penting dalam bekerja dengan Copilot. Semakin baik prompt, semakin baik hasil yang akan diberikan," katanya.
Kendati begitu Copilot hanyalah sebuah alat. Ia menegaskan, Copilot tidak dimaksudkan untuk menggantikan, melainkan untuk menambah pengetahuan dan kemampuan pengguna.