Digitalisasi dan AI Jadi Masa Depan Industri Peledakan di Indonesia

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 10 Juli 2024 | 13:07 WIB
Digitalisasi dan AI Jadi Masa Depan Industri Peledakan di Indonesia
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Sudirman Widhy saat memberikan sambutan dalam acara The 7th International Drill & Blast Conference 2024, di Bandung, Jawa Barat, pada 9-10 Juli 2024 [Suara.com/ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai praktisi pengeboran dan peledakan, kata Risen, pihaknya harus memastikan untuk selalu memegang kendali atas topik yang sedang berkembang dalam rangka menciptakan lebih banyak nilai bagi pelanggan dan menciptakan efektivitas yang maksimal dalam cara bekerja.

"Digitalisasi tentu akan membantu kita mencapai tujuan kita. Ingatlah, industri lain di seluruh dunia telah secara luas membahas AI yang banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Saya pribadi sangat berharap untuk melihat aplikasi AI yang dipresentasikan dalam acara ini," katanya.

Risen menjelaskan Asprodispa secara aktif membantu pemerintah untuk memastikan distribusi dan pasokan produk peledak dikelola dengan baik.

"Kami memiliki 12 anggota perusahaan distribusi dan produsen bahan peledak di Indonesia," katanya.

Kedua belas anggota tersebut adalah PT Dahana, PT Multi Nitrotama Kimia, PT Trifita Perkasa, PT Armindo Prima, PT Pindad, PT Mexis, PT Asa Karya, PT Distribusi Amo Nusantara, PT Kaltim Nitrate Indonesia, PT Prima Mega Blasting, PT Bumi Tala, dan PT Aneka Gas.

Juju Juanda, selaku Conference Chairman The 7th International Drill & Blast Conference 2024 mengungkapkan bahwa konferensi tahun 2024 ini diikuti setidaknya lebih dari 250 peserta dan 34 pembicara, yang sebagian besar merupakan praktisi-praktisi peledakan di industri pertambangan Indonesia.

"Selain itu, terdapat beberapa perwakilan delegasi dari negara lain yang menjadi pembicara maupun peserta di acara ini, di antaranya dari Amerika Serikat, Chile, India, Australia, dan negara-negara lainnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI