Contoh soal Digimetic Cryptarithm:
A1B + C4D = EFGH
3. Rangka atau Divisi Rangka
Selanjutnya ada Skeleton Division atau divisi rangka yang merupakan jenis Cryptarithm menggunakan operasi pembagian. Dalam operasi itu, mungkin saja sebagian angkanya akan diganti dengan huruf atau simbol tertentu, atau bahkan seluruh angka akan diganti.
4. Futoshiki
Terakhir ada Futoshiki Cryptarithm, atau yang sering disebut dengan Futoshiki adalah teka-teki berbasis angka yang berasal dari Jepang. Istilah “ Futosiki ” sendiri berasal dari bahasa Jepang yang memiliki arti “tidak sama.”
Dalam soal Futoshiki akan melibatkan grid (kotak-kotak dengan ukuran yang sangat bervariasi, misalnya saja 4×4, 5×5, dan lainnya), di mana setiap selnya ini harus diisi dengan sebuah angka. Umumnya, teka-teki ini akan diikuti dengan tanda ketidaksetaraan (lebih besar dari “>” atau lebih kecil dari “<“) di antara sel-sel yang berdekatan.
Contoh Soal Cryptarithm
I I + I I = HIU
Langkah pertama, kita perlu mengidentifikasi jika ada penjumlahan 2 bilangan 2 digit yang menghasilkan angka senilai ratusan. Kunci soal di atas yaitu “Penjumlahan antara 2 bilangan 2 digit, hasilnya tidak mungkin lebih dari 200.”
Sehingga, huruf H sudah pasti bernilai 1.
Kemudian, kita dapat langsung melakukan trial and error. Sebab huruf di atas memiliki jumlah yang sama, agar mendapatkan hasil ratusan maka angkanya harus di atas 5. Kesimpulannya, ada 5 kemungkinan, yakni:
Baca Juga: Viral Mental Age Test! Ini 4 Website Gratis untuk Uji Usia Mental Anda, Sudah Coba?
55 + 55 = 110