Namun, pengguna masih berisiko menemukan Necro pada platform tidak resmi.
![Ilustrasi serangan siber. [Gerd Altmann/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/02/17/68521-serangan-siber.jpg)
Dmitry Kalinin, pakar keamanan siber di Kaspersky menuturkan, pengguna sering mengunduh aplikasi yang dimodifikasi dan tidak resmi untuk melewati Batasan dalam aplikasi resmi atau untuk mengakses fitur gratis tambahan.
"Penjahat siber memanfaatkan perilaku ini, menyebarkan malware dengan aplikasi ini karena tidak ada moderasi pada platform pihak ketiga,” ujarnya dalam keterangan resminya, Rabu (25/9/2024).
Dia menambahkan, perlu dicatat juga bahwa versi Necro yang tertanam dalam aplikasi ini menggunakan teknik steganografi, menyembunyikan muatannya dalam gambar agar tidak terdeteksi – metode yang sangat langka untuk malware seluler.
Solusi keamanan Kaspersky melindungi terhadap Necro dan mendeteksi pengunduh sebagai Trojan-Downloader.AndroidOS.Necro.f dan TrojanDownloader.AndroidOS.Necro.h, dengan komponen berbahaya diidentifikasi sebagai Trojan.AndroidOS.Necro.