Profesor Unhas Gunakan Lalat Untuk Percobaan Obat Antibiotik

Muhammad Yunus Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:47 WIB
Profesor Unhas Gunakan Lalat Untuk Percobaan Obat Antibiotik
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Profesor Firzan Nainu [SuaraSulsel.id/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Seperti keterbatasan dalam mewakili kompleksitas biologi mamalia dan evolusi resistensi terhadap obat-obatan.

Jadi, tidak semua obat bisa diuji coba pada lalat. Itu karena organ dari serangga bersayap ini cuma punya 75 persen mirip dengan manusia.

Tidak seperti hewan lainnya, yaitu tikus yang punya genomik mirip dengan manusia.

Misal, lalat punya hati, tapi tidak punya jantung. Lalat juga tidak punya pembuluh darah, sehingga tidak bisa menguji coba obat pembuluh darah.

"Jadi bisa kita riset (kemiripannya dengan manusia) hanya 75 persen. Misalnya, lalat punya hati, jadi kita bisa pelajari obat (untuk) hati menggunakan lalat," sebutnya.

Di Indonesia, penelitian tentang lalat sudah banyak dilakukan oleh ahli Biologi. Tapi khusus di bidang farmasi, Unhas yang pertama.

"Khususnya untuk menguji obat, Unhas adalah yang pertama," tegasnya.

Hal ini dibuktikan dengan tercatatnya Profesor Firzan Nainu, S.Si., M.Biomed.Sc., Ph.D. sebagai salah satu ilmuwan berpengaruh dunia versi Stanford University dan Elsevier BV, baru-baru ini.

Kini ia dikenal dengan sebutan "Profesor Lalat".

Baca Juga: Rahasia Foto Cantik Terungkap: Inovasi Sinyal Profesor Unhas Guncang Dunia

"Saya itu pekerjaannya menguji obat ke hewan. Selama ini ke mamalia, tapi sekarang lalat," tutur dosen Anatomi dan Fisiologi Unhas ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI