Satelit SATRIA-1 Terus Dioptimalisasi, Warisan Digital Strategis Presiden Jokowi

Liberty Jemadu Suara.Com
Jum'at, 25 Oktober 2024 | 19:54 WIB
Satelit SATRIA-1 Terus Dioptimalisasi, Warisan Digital Strategis Presiden Jokowi
Peluncuran Satelit SATRIA-1 [Menpan.go.id]

Satelit SATRIA-1 sendiri mulai dibangun pada akhir 2020 dan diluncurkan pada 2023 lalu. Satelit ini memiliki kapasitas 150 Gbps dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dan didukung oleh 11 stasiun bumi yang tersebar di Tanah Air.

Stasiun Bumi di Cikarang menjadi Primary Satellite Control Center (PSCC) dan Network Operations Center (NOC). Sepuluh stasiun bumi lainnya berada di Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura. 

Adapun stasiun bumi di Banjarmasin akan menjadi Back-Up Satellite Control Center (BSCC).

Sekitar 150.000 titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan, dan fasilitas kesehatan yang akan dilayani oleh SATRIA-1. Proyek ini juga akan saling melengkapi dengan proyek Palapa Ring, yang berbasis fiber optik.

Titik layanan publik yang dapat dijangkau SATRIA di antaranya 93.900 sekolah dan pesantren, untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dan ujian berbasis komputer; 3.700 Puskesmas dan dan rumah sakit.

Selain itu ada pula 3.900 titik layanan Kamtibmas di wilayah 3T untuk mendukung kebutuhan administrasi keamanan dan ketertiban masyarakat; 47.900 titik kantor desa/kelurahan/kecamatan dan pemerintah daerah lainnya untuk mengoptimalkan pelayanan sistem pemerintahan berbasis elektronik atau SPBE secara efisien dan efektif; Serta 600 titik layanan publik lainnya.

Rencananya proyek SATRIA akan berlanjut dengan peluncuran Satelit SATRIA-2, yang dirancang sebagai twin satellite atau geostasioner kembar. Harris mengatakan nantinya kedua satelit itu akan dinamai sebagai SATRIA-2A dan SATRIA-2B.

"Kedua satelit ini dirancang untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi dengan total kapasitas 300 Gigabits per detik. Tujuan utama dari pembangunan satelit ini adalah untuk meningkatkan kualitas layanan internet di Indonesia, sehingga koneksi internet menjadi lebih stabil dan cepat," kata Harris.

Menurutnya proyek SATRIA-2 memang telah masuk dalam Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri 2024- Green Book sejalan dengan Keputusan Kepala Bappenas nomor Kep.25/M.PPN/HK/04/2024.

Baca Juga: Uji Coba Sukses, Satelit Satria 1 Resmi Beroperasi di Indonesia Januari 2024

Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Fadhillah Mathar mengatakan SATRIA-2 akan mendukung konektivitas dari SATRIA-1. Pengadaan SATRIA-2 rencananya akan digelar pada 2025.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI