Ini menunjukkan bahwa sinyal "ekor ke atas" kemungkinan berkembang selama proses domestikasi.
Sementara itu, ekor yang mengembang sering kali merupakan respons terhadap ancaman, misalnya saja melihat kucing di luar ruangan.
Sinyal ekor mengembang diasumsikan sebagai upaya defensif untuk membuat diri mereka tampak lebih besar.
Reaksi ini mirip dengan apa yang dialami manusia saat mereka merinding sebagai respons terhadap rasa takut.
Manusia memiliki otot-otot kecil yang disebut arrector pili di pangkal folikel rambut kita, dan saat kita takut, otot-otot ini berkontraksi, menyebabkan rambut kita berdiri tegak.
Demikian pula, kucing memiliki otot yang sama di pangkal ekornya, dan saat mereka merasa terancam, otot-otot ini menyebabkan ekornya mengembang, membuat mereka tampak lebih besar dan lebih menakutkan.
Kemudian penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa ekor ke bawah menandakan bawa kucing sedang berada dalam keadaan takut.
Kucing yang ketakutan juga dapat menyembunyikan ekornya di bawah atau melilit tubuhnya.
Lalu saat kucing menepuk-nepukkan ekornya ke tanah atau menggerakkannya dengan cepat dari satu sisi ke sisi lain atau ke atas dan ke bawah, itu mungkin merupakan tanda bahwa mereka sedang merasa marah.
Baca Juga: Merinding? Ini Penjelasan Ilmiah Kenapa Kamu Merasa Melihat Hantu
Menafsirkan keadaan emosi kucing dari ekornya mungkin tampak sederhana, tetapi konteks juga penting. Jadi jika Anda bertanya apakah kucing berkomunikasi dengan ekornya? maka jawabannya adalah Iya.
Kontributor : Damai Lestari