Prabowo Ungkap Efek AI ke Lapangan Kerja, Singgung Penjaga Tol Digantikan Robot

Dicky Prastya Suara.Com
Selasa, 08 April 2025 | 23:23 WIB
Prabowo Ungkap Efek AI ke Lapangan Kerja, Singgung Penjaga Tol Digantikan Robot
Presiden Prabowo Subianto di kanal YouTube Narasi.

Suara.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mewanti-wanti soal perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang berdampak pada pekerjaan yang dilakukan manusia.

Ia menyatakan kalau dampak AI sudah terjadi saat ini. Makanya dia meminta masyarakat harus segera menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek).

"Ini terjadi sekarang, yang kita harus siap mental. Makanya Iptek harus kita kuasai. Kenapa? Karena terjadi robotik, AI robotik," kata Prabowo saat wawancara dengan pimpinan media yang dikutip Senin (8/4/2025).

Ia bercerita, sebuah pabrik yang tadinya mempekerjakan 5 ribu orang kini bisa dijalankan hanya dengan 15 orang.

Prabowo pun menyinggung apa yang terjadi di Mercedes-Benz. Produsen otomotif asal Jerman itu disebutnya sudah bisa menjalankan pabrik mobil hanya dengan 20 orang, dari yang awalnya 3 ribu orang.

"Pabrik yang tadinya 5 ribu orang dijalankan 15 orang. Mercedes-Benz itu sekarang dia bisa jalankan pabrik mobil sekitar 20 orang, yang tadinya 3 ribu orang," papar Prabowo.

Ia berpandangan kalau perkembangan teknologi ini mesti dibarengi oleh keputusan politik. Tapi juga mesti melibatkan keberpihakan.

"Nah bagaimana kita, ini keputusan politik, tapi kita harus keberpihakan. Jadi contoh ya saya lihat hal-hal kecil, apa itu efisiensi, tapi efisiensi harus ada kemanusiaan," lanjut dia.

Dimisalkan Prabowo, ada perubahan yang terjadi di jalan tol. Fasilitas yang tadinya memiliki petugas tol itu, kini digantikan oleh robot seperti mesin.

Baca Juga: Rahasia Pertemuan Prabowo Megawati Terungkap! Bahas Apa Sampai 1,5 Jam Empat Mata?

"Sebagai contoh umpamanya jalan tol, jalan tol kan ada petugas kan? Tapi nanti dengan robotik, hilang pekerjaan itu," umbar dia.

Lebih lanjut dirinya turut memaparkan fenomena yang terjadi di negara Uni Emirat Arab. Menurut Prabowo, negara tersebut memiliki kementerian yang cukup dijalankan 300 orang.

Berbeda dengan Indonesia yang mempekerjakan kementerian hingga ribuan orang. Prabowo mengenang saat dirinya menjadi Menteri Pertahanan 2019-2024 lalu, di mana dia membawahi hingga 5.000 orang.

"Sekarang saya dengar ya di (Uni) Emirat Arab, kementerian-kementerian itu banyak yang paperless (tidak menggunakan kertas: red). Jadi dia berani, dia mungkin, satu kementerian tuh mungkin hanya 300 orang. Kita mungkin 3.000 orang. Kementerian Pertahanan yang saya pimpin 5.000 orang," paparnya.

"Jadi gini, antara efisiensi, teknologi, keberpihakan," simpul Prabowo Subianto.

Bill Gates bicara peluang AI

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI