Suara.com - Menurut laporan terbaru dari International Data Corporation (IDC), pasar komputer pribadi (PC) global menunjukkan pertumbuhan positif pada kuartal pertama tahun 2025, dengan total pengiriman mencapai 63,2 juta unit.
Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut sebagian besar didorong oleh langkah strategis para produsen untuk menimbun komponen dari China sebelum tarif impor baru diberlakukan oleh Amerika Serikat.
Namun, keuntungan yang diperoleh dari lonjakan awal ini kini terancam oleh kebijakan perdagangan terbaru.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengenakan tarif baru yang sangat tinggi, bahkan mencapai hingga 104 persen pada sejumlah komponen yang berasal dari China.
Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan produsen, karena bisa berdampak besar terhadap biaya produksi dan kelancaran rantai pasokan.
![Pengiriman PC Kuartal Pertama 2025, Kamis (10/4/2025). [IDC]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/04/10/63475-pengiriman-pc-kuartal-pertama-2025.jpg)
Sebagai respons terhadap ketidakpastian ini, para pemain utama di industri seperti Lenovo, HP, Dell, Acer, dan Asus memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman notebook dan komponen ke pasar AS selama setidaknya dua minggu.
Langkah ini diambil guna mengevaluasi dampak dari kebijakan baru tersebut terhadap harga, logistik, dan strategi pemasaran mereka.
Dalam hal kinerja individu perusahaan, Lenovo mencatatkan hasil paling menonjol.
Baca Juga: SBY Beri Nasihat Sebelum Tarif Trump Bikin IHSG Anjlok, Netizen Tunggu Petuah Jokowi
Perusahaan asal China ini mengirimkan 15,2 juta unit PC, meningkat sebesar 10,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan berhasil mempertahankan posisi teratas dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 24,1 persen.
Sementara itu, Apple juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan kenaikan pengiriman sebesar 14,1 persen, yang sebagian besar dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap produk Mac yang ditenagai teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI).
Di sisi lain, HP dan Dell mencatatkan pertumbuhan yang lebih moderat, masing-masing dengan pengiriman 12,8 juta unit (naik 3,2 persen) dan 9,6 juta unit (naik 2,4 persen).
Sementara itu, analis dari IDC memberikan peringatan terkait dampak jangka pendek dan panjang dari tarif baru tersebut.
Kenaikan biaya produksi akibat tarif dapat menyebabkan harga jual PC naik secara signifikan, yang pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen.
Situasi ini dikhawatirkan akan memperburuk inflasi yang sudah ada.