Lebih lanjut ia menerangkan bahwa Gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.
"Bukti bahwa Gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi," lanjut dia.
Daryono juga menjelaskan suara gemuruh yang didengar warga saat gempa terjadi. Menurutnya suara gemuruh atau dentuman adalah biasa terjadi pada kejadian gempa dangkal.
"Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar. Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh," beber dia.
BMKG juga mencatat 4 gempa susulan hingga 11 April kemarin, dengan kekuatan di bawah magnitudo 2.
Puluhan Rumah Rusak
Hingga Jumat kemarin, tercatat ada puluhan rumah dan bangunan rusak akibat gempa tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 35 unit rumah di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor mengalami kerusakan. Selain itu ada satu warga luka-luka.
![Warga membersihkan rumah yang rusak akibat gempa Bogor pada Kamis malam (10/4/2025). [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/12/33365-gempa-bogor.jpg)
“Ada satu warga Kota Bogor mengalami luka-luka yang ringan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi
Dia menyebutkan bahwa hasil pendataan jumlah kerusakan terkini dari tim reaksi cepat badan penanggulangan bencana daerah itu masuk dan diterima tim pusdalops BNPB, pada sore pukul 15.00 WIB tadi.
BNPB mengklasifikasikan untuk dampak kerusakan di Kota Bogor meliputi 24 unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak sedang.
Sementara di Kabupaten Bogor, tercatat sembilan rumah rusak ringan dan satu rumah rusak sedang. Selain itu, satu fasilitas pendidikan di Kota Bogor juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
"Kerusakan rata-rata di dinding bangunan, ornamen bagian atap bangunan, " tutup dia.