"Tas laptop kita, tas laptop Asus misalnya yang biasa orang pakai, itu kalau misalnya impor dari China jauh lebih murah daripada kita bekerja sama dengan produksi lokal," katanya.
![Muhammad Firman, Head of Public Relations ASUS Indonesia, di Jakarta, Kamis (17/4/2025). [Suara.com/Dythia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/18/60581-muhammad-firman-head-of-public-relations-asus-indonesia.jpg)
Tidak hanya China, Asus Indonesia juga sempat menggandeng Jepang untuk bekerja sama.
"Kemarin itu kita bekerja sama dengan produksi dari Jepang untuk tas laptop Asus. Harganya nggak bisa bersaing dengan produksi China," imbuh dia.
Firman juga menjelaskan apa yang akan menjadi dampak jika fleksibilitas TKDN benar-benar diterapkan pemerintah, terhadap tenaga kerja Indonesia.
"Di Batam kalau nggak salah ada 500 orang yang khusus untuk produksi Asus, mulai dari smartphone, laptop, desktop. Bakal hilang, walaupun nggak hilang semua, berkurang pasti," ujarnya.
Kondisi didasari dari kerja sama yang dilakukan Asus Indonesia dengan berbagai produk local, seperti produsen tas, kabel charger, dan lainnya.
Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menanggapi posisi TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dalam menjaga daya saing perindustrian Indonesia.
Dia meminta agar TKDN dibuat lebih fleksibel sehingga Indonesia tidak ketinggalan dan kalah dari negara-negara lainnya.
Dia melihat, TKDN yang ada saat ini memiliki kesan terlalu dipaksakan.
Baca Juga: Deretan Laptop Asus Ini Rusak di 114 Negara Bisa Ganti Sparepart Gratis