Suara.com - CEO Apple Tim Cook ternyata turun gunung untuk merayu Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, soal tarif impor. Cara ini terbukti jitu karena kebijakan itu dikecualikan untuk berbagai produk dan komponen teknologi.
Hal ini bermula saat 11 April lalu, seminggu setelah Trump mengumumkan kenaikan tarif impor untuk barang-barang China yang masuk ke Amerika Serikat.
Kala itu, dirinya mengumumkan ada pengecualian pada produk elektronik seperti komputer, smartphone, monitor, flash memory, DRAM, dan penyimpanan lain seperti hard drive.
Meskipun penangguhan itu hanya bersifat sementara, ini sangat menguntungkan Apple karena semua produk mereka masuk dalam kaetgori tersebut.
Beberapa hari setelahnya, Trump pun mengakui kalau dirinya sedang berunding dengan Tim Cook. Ia mengatakan kalau sang manajer turut membantu keputusan pengecualian produk elektronik.
Hal ini terungkap dalam laporan The Washington Post. Tim Cook disebut sudah berbicara dengan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick pada awal April lewat telepon.
Menurut laporan yang dikutip Apple Insider, Senin (21/4/2025), percakapan keduanya membahas soal tarif Trump yang berdampak ke kenaikan harga iPhone.
Berbeda dari CEO perusahaan lain, Cook ternyata tidak membahas ataupun mengkritik kebijakan Trump di depan umum.
Kendati begitu sebenarnya ada beberapa pejabat Gedung Putih yang menolak pengecualian pada produk teknologi. Misalnya seorang ajudan bernama Peter Navarro, di mana dia menginginkan tarif Trump berlaku untuk semua produk impor AS.
Baca Juga: Trump Kalahkan Biden Jauh! Dana Pelantikan Capai Rp3,8 Triliun, Ini Rinciannya

Rayuan maut Cook ke Trump
Alasan utama Trump mendengarkan Cook yakni hubungan keduanya sudah terjalin lama dan berlanjut hingga masa jabatan kedua.
Menteri Perdagangan AS periode pertama Trump, Wilbur Ross mengakui kalau bos iPhone itu adalah pemain yang sangat hati-hati. Di satu sisi Apple sangat bergantung pada China, tapi juga sangat penting untuk kepentingan AS.
"Dia bukan seorang penggerutu di depan publik, dia bukan orang cengeng," ungkap Ross.
Hal inilah yang membuat Cook mendapatkan simpati dari Gedung Putih. Ross pun tak heran jika usulan bos Apple itu diterima dengan baik oleh Pemerintah AS.
Cook juga dinilai menjadi orang penting bagi Trump. Mereka sudah berdiskusi dan bertemu sejak periode awal, bahkan Cook pernah menyumbang dana pribadi untuk pelantikan sang Presiden di periode keduanya.
Nyatanya pendekatan Cook sejak periode pertama Trump juga diikuti oleh bos perusahaan teknologi lain. Contohnya CEO Nvidia Jensen Huang hingga Sundar Pichai dari Google, keduanya rutin bertemu selama beberapa minggu terakhir untuk melobi Donald Trump.
Tujuan mereka sama, yakni membuat dirinya lebih dikenal maupun mendapat dukungan langsung Trump.
![Daftar Harga iPhone terbaru. [iBox]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/08/15318-daftar-harga-iphone-terbaru.jpg)
Pemerintah AS bantah istimewakan Apple
Direktur Eksekutif Rethink Trade di American Economic Liberties Project, Lori Wallach menilai kalau Apple adalah pihak yang diistimewakan dari kebijakan terbaru tarif Trump.
Sebab dari tujuh lini produk yang diumumkan, Wallach menunjukkan kalau semuanya terdiri dari produk yang dibuat Apple. Sementara perusahaan lain hanya sedikit yang menerima manfaat itu.
Meskipun pengecualian barang elektronik menguntungkan Apple, Gedung Putih tampaknya berupaya menepis narasi itu. Sebab mereka juga mempertimbangkan keputusan serupa untuk produk chip semikonduktor agar tidak terlihat pilih kasih.
Juru Bicara Gedung Putih, Kush Desai menegaskan bahwa pengecualian produk itu tidak dimaksudkan untuk menguntungkan Apple maupun perusahaan lain secara khusus.
"Pemerintah mengambil pendekatan strategis yang bernuansa terhadap China," kata Desai.