Suara.com - Star Wars Outlaws meluncur pada November 2024 dengan menerima ulasan positif dari sebagian penggemar. Meski begitu, judul AAA anyar ini dianggap sebagai game gagal apabila dilihat dari jumlah penjualan.
Petinggi Ubisoft mengungkap bila salah satu kemungkinan Outlaws tak begitu laku karena Star Wars tak sepopuler beberapa tahun lalu.
Alih-alih meraup untung besar, game open-world ini justru menghadapi laporan penjualan yang lesu, bahkan membuat harga saham Ubisoft sempat anjlok ke titik terendah dalam 10 tahun.
CEO Ubisoft, Yves Guillemot, justru menunjuk jari ke nama besar di baliknya: waralaba Star Wars itu sendiri.
"Merek yang menaungi Outlaws sedang berada dalam situasi yang sedikit sulit. Untuk Star Wars Outlaws, kami tidak bisa mencapai target penjualan. Game ini mengalami beberapa kendala. Pertama-tama adalah faktor dimana game tersebut rilis pada saat ketika brand-nya sedang dalam kondisi sulit," ungkap Guillemot.

Pernyataan ini merujuk pada performa beberapa proyek Star Wars terakhir.
Serial The Acolyte yang rilis sebelum game ini sarat akan kontroversi, sementara Skeleton Crew gagal memikat penonton dengan angka debut yang jauh di bawah ekspektasi jika dibandingkan dengan kesuksesan The Mandalorian.
Bagi Ubisoft, itu adalah bukti bahwa "kelelahan merek" atau brand fatigue mungkin menjadi biang keladi utama kegagalan Star Wars Outlaws. Namun, menyalahkan Star Wars sepenuhnya juga tidak adil.
Dikutip dari Polygon, franchise Star Wars sebenarnya masih punya daya tarik kuat, terbukti dari pujian kritis untuk serial Andor dan lonjakan pemain Star Wars Battlefront II delapan tahun pasca rilis.
Baca Juga: Call of Duty Black Ops 6 Pamer Teaser Zombie Jelang Season 5, Ada Senjata Anyar
Data penjualan fisik Outlaws di Inggris yang 55 persen lebih rendah dari Star Wars Jedi: Survivor menunjukkan adanya perbandingan langsung antar game dalam semesta yang sama.
Hal ini memicu perdebatan di kalangan penggemar, seperti yang diungkapkan seorang pengamat, "Saya melihat ada dorongan langsung untuk membela kebanggaan waralaba raksasa ini... saya bisa mengerti mengapa dorongan itu ada dalam iklim Star Wars saat ini."