Namun, meskipun berskala besar, banyak penggiat ekonomi kreatif yang masih menghadapi hambatan pertumbuhan yang terus-menerus, dari literasi digital yang terbatas hingga tantangan dalam hal branding, visibilitas, dan akses terhadap alat-alat kreatif, terutama di luar kota-kota besar.
![Kolaborasi Canva dan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia di Jakarta, Senin (28/7/2025). [Canva]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/29/14005-canva-x-kementerian-ekonomi-kreatif-republik-indonesia.jpg)
Sebagai bagian dari komitmen Canva yang lebih luas untuk mendukung ekonomi kreatif Indonesia, kemitraan ini bertujuan untuk menciptakan kesetaraan peluang bagi semua penggiat ekonomi kreatif Indonesia.
Dengan memberikan akses Canva Pro dengan harga khusus kepada para penggiat ekonomi kreatif dan asosiasi dalam jaringan Kementerian Ekonomi Kreatif, inisiatif ini akan memberikan alat yang mereka butuhkan untuk mendesain dengan penuh percaya diri, tampil berbeda dan bertumbuh lebih cepat.
Selain itu, Canva dan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia juga akan mengadakan lokakarya peningkatan kapasitas setiap bulan bagi tim pemerintah dan para penggiat ekonomi kreatif, membekali lebih banyak anggota masyarakat Indonesia dengan keterampilan desain praktis untuk mengembangkan ide-ide mereka dan berhasil di dunia yang mendahulukan visual ini.
Canva juga akan memperkaya pustaka template lokal untuk mencerminkan warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam lanskap bisnis, membantu para penggiat ekonomi kreatif dalam menciptakan konten menarik yang sangat relevan dengan komunitas dan pelanggan mereka.
Indonesia merupakan salah satu pasar Canva yang paling dinamis dan berkembang pesat. Saat ini, Indonesia adalah pasar ketiga terbesar Canva di seluruh dunia, dan pasar terbesar Canva di Asia.
Pada tahun 2024, para pengguna di Indonesia membuat lebih dari satu miliar desain di platform Canva, termasuk 500 juta presentasi, yang membuat Indonesia menjadi pasar Canva terbesar di dunia untuk format presentasi.