Polytron menyebut peluncuran laptop ini sebagai bagian dari misi jangka panjang: memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia secara menyeluruh.
Artinya, mereka tak hanya ingin menjual barang, tapi membangun ekosistem teknologi yang saling terhubung, dari kulkas, motor listrik, mobil, hingga laptop.
"Selama hampri 50 tahun, aspirasi konsumen terus menjadi prioritas kami dalam strategi menghadirkan berbagai produknya. Dan peluncuran produk ini tumbuh dari aspirasi konsumen kami agar kami dapat melengkapi kategori produk kami untuk dapat mendukung produktivitas mereka, baik untuk bekerja, belajar, maupun berkreasi, dengan perangkat yang praktis dan dapat diandalkan." Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo mengungkapkan ke Suara.com melalui keterangan tertulis, (29/7/2025).

Jika Polytron bisa menghadirkan laptop dengan harga kompetitif dan fitur yang relevan, bukan tidak mungkin mereka bisa mencuri perhatian pasar.
Masuknya Polytron ke pasar laptop menandai babak baru dalam sejarah perusahaan lokal yang dulunya hanya dikenal lewat speaker dan televisi. Kini, mereka ingin jadi pemain utama di dunia teknologi Indonesia, dari mobilitas hingga produktivitas.
Apakah laptop Polytron akan jadi game changer? Kita tunggu jawabannya pada 5 Agustus nanti. Semoga nasib tak mujur yang terjadi saat mereka merilis smartphone dekade lalu tak akan terulang kali ini.