Suara.com - Sebuah fakta mengejutkan terungkap dari balik raksasa teknologi Meta, induk perusahaan WhatsApp, Instagram, dan Facebook.
Dokumen internal yang bocor ke publik membongkar sisi gelap dari fitur kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi di dalam aplikasi, menimbulkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan pengguna, terutama anak-anak dan remaja.
Dokumen kebijakan internal setebal lebih dari 200 halaman itu merinci standar konten untuk 'Meta AI', chatbot yang kini mulai disematkan di berbagai platform Meta, termasuk WhatsApp.
Berdasarkan laporan investigasi Reuters, dokumen tersebut secara eksplisit mengizinkan chatbot AI untuk melakukan interaksi yang tidak pantas.
Salah satu poin yang paling mengkhawatirkan adalah izin bagi AI untuk "terlibat dalam percakapan yang bersifat romantis atau sensual dengan anak-anak".
Temuan ini sontak memicu alarm bagi para orang tua dan pakar keamanan siber di seluruh dunia.
Bukan hanya itu, panduan tersebut juga memberikan celah bagi pembuatan konten berbahaya lainnya.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa AI boleh saja menghasilkan informasi medis yang salah dan bahkan membantu pengguna menyusun argumen rasis, seperti argumen bahwa "orang kulit hitam lebih bodoh ketimbang orang kulit putih".
Contoh Interaksi yang Meresahkan
Baca Juga: Siap-siap! Cara Kamu Chat Sama Toko di WhatsApp Bakal Berubah Total, Bisa Ditelepon Langsung
Laporan tersebut membeberkan contoh nyata dari panduan internal yang meresahkan.
Salah satunya, AI dianggap boleh memberikan respons kepada anak berusia delapan tahun yang tidak mengenakan baju dengan kalimat, "Setiap inci dari dirimu adalah sebuah mahakarya – sebuah harta karun yang sangat aku hargai".
Meskipun dokumen itu melarang konten seksual eksplisit, batasan yang longgar terhadap interaksi "romantis" dan "sensual" dengan anak di bawah umur dinilai sangat berbahaya dan berpotensi membuka jalan bagi predator online.
Fitur Meta AI sendiri dirancang untuk menjadi asisten virtual di dalam chat WhatsApp, baik personal maupun grup.
Pengguna dapat memanggilnya dengan mengetik "@Meta AI" untuk mencari informasi, meminta rekomendasi, hingga membuat gambar dari teks.
Pihak WhatsApp mengklaim pesan pribadi tetap terenkripsi, dan Meta hanya bisa membaca pesan yang ditujukan langsung kepada AI.