1. Cari Lokasi Terbaik
Pilihlah tempat yang minim polusi cahaya, seperti pedesaan, pantai, atau puncak bukit. Langit yang lebih gelap akan membuat warna merah Bulan terlihat lebih kontras dan menakjubkan.
2. Gunakan Teropong atau Teleskop
Jika Anda memilikinya, teropong (binokular) atau teleskop akan memberikan pemandangan permukaan Bulan yang jauh lebih detail saat fase gerhana berlangsung.
3. Tips Fotografi untuk Pemula
- Gunakan Tripod: Kunci utama memotret langit malam adalah stabilitas untuk menghindari gambar buram.
- Mode Manual/Pro: Atur kamera ponsel atau DSLR Anda ke mode manual. Gunakan ISO yang tidak terlalu tinggi (misal: 400-800) untuk mengurangi noise, atur kecepatan rana (shutter speed) beberapa detik (misal: 1-4 detik), dan gunakan bukaan (aperture) terlebar (angka f/ terkecil).
- Manfaatkan Lensa Telefoto: Jika ada, lensa telefoto akan membuat Bulan tampak lebih besar dan detail.
Mitos vs Fakta Seputar Gerhana
Gerhana sering kali diselimuti mitos turun-temurun. Mari kita luruskan beberapa di antaranya, berikut.
1. Soal Ibu Hamil
Mitos: Gerhana berbahaya bagi ibu hamil atau janin.
Fakta: Ini adalah kepercayaan yang tidak memiliki dasar ilmiah sama sekali.
Baca Juga: Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
Gerhana bulan adalah fenomena alam yang aman untuk diamati oleh siapa saja. Radiasi yang dipancarkan tidak berubah dan tidak berbahaya.
2. Pertanda Bencana
Mitos: Gerhana adalah pertanda buruk atau bencana.
Fakta: Gerhana adalah peristiwa astronomi yang dapat diprediksi dengan akurasi tinggi.
Para ilmuwan telah memahami mekanismenya sejak lama sebagai bagian dari pergerakan benda-benda langit yang normal.
Fenomena langit ini adalah pengingat betapa luas dan indahnya alam semesta tempat kita tinggal. Tandai kalender Anda malam ini, atur alarm, dan bersiaplah untuk terpukau.