Fakta-fakta Gempa Sukabumi dan Bogor: 29 Kali Gempa Susulan, Sesar Aktif Jadi Pemicu

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 21 September 2025 | 12:10 WIB
Fakta-fakta Gempa Sukabumi dan Bogor: 29 Kali Gempa Susulan, Sesar Aktif Jadi Pemicu
Ilustrasi Gempa (unsplash)
Baca 10 detik
  • Gempa bumi berkekuatan M 4,0 mengguncang Sukabumi dan Bogor pada Sabtu (20/9/2025) malam, diikuti oleh 29 gempa susulan hingga Minggu pagi.

  • Guncangan gempa utama dirasakan di Pamijahan, Bogor (MMI III), dan Pelabuhanratu, Sukabumi (MMI II).

  • Gempa ini tergolong gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif, seperti yang dikonfirmasi oleh BMKG.

Suara.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,0 mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (20/9/2025) malam. Guncangan ini diikuti oleh serangkaian gempa susulan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi kejadian ini melalui akun media sosial mereka, Minggu (21/9/2025).

BMKG juga mencatat gempa susulan dengan kekuatan M 3,1 yang berpusat 27 kilometer di barat daya Kota Bogor, dengan kedalaman 10 kilometer.

Rangkaian Gempa Susulan

Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, melaporkan bahwa gempa utama berkekuatan M 4,0 tersebut memicu 29 kali gempa susulan hingga Minggu (21/9/2025) pukul 06.00 WIB. Kekuatan gempa susulan bervariasi, dengan yang terbesar mencapai M 3,8 dan yang terkecil M 1,9.

Getaran gempa utama M 4,0 terasa hingga ke Bogor, seperti yang dialami oleh seorang warga bernama Wilda di Pamijahan, Kabupaten Bogor. Ia mengaku terkejut saat jendela rumahnya bergoyang akibat guncangan tersebut.

Berdasarkan laporan BMKG, guncangan gempa ini dirasakan dengan skala MMI III di Pamijahan, Bogor, dan MMI II di Pelabuhanratu, Sukabumi.

Skala MMI III menunjukkan getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti getaran yang dihasilkan oleh truk yang melintas. Sementara itu, skala MMI II berarti getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Menurut Daryono, gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.

Baca Juga: 7 Lokasi Perumahan di Bogor, Harga Mulai 150 Jutaan Cocok untuk Karyawan Gaji UMR

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif,” jelasnya, dalam keterangan resmi.

Ia menambahkan bahwa gempa ini adalah bagian dari rangkaian gempa susulan dari gempa utama M 4,0 yang terjadi pada Sabtu (20/9/2025) pukul 23.47 WIB.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI