-
Supermoon 5 November 2025 adalah jarak terdekat Bumi-Bulan tahun ini, tampak 14 persen lebih besar dan lebih terang.
-
Fenomena ini memengaruhi pasang surut laut, menyebabkan pasang tertinggi karena tarikan gravitasi Bulan meningkat.
-
Di Barat, Supermoon dikenal dengan berbagai nama seperti Bulan Berang-Berang dan Bulan Es.
Suara.com - Bulan Purnama pada bulan ini mempunyai sebutan lain yaitu Supermoon. Menurut keterangan NASA dan BMKG, Supermoon nanti merupakan jarak terdekat Bumi-Bulan pada tahun 2025.
Sebagai informasi, Supermoon dapat diamati dengan mata telanjang pada 5 dan 6 November 2025.
Mengutip akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masyarakat Indonesia dapat melihat fase Purnama pada 5 November 2025 pukul 20.19 WIB.
Jarak Bumi - Bulan saat Fase Purnama 5 November 2025 adalah 356.980 km (Purnama Perige). Dengan ukuran Semi-Diameter Bulan sebesar 16' 43,87".
"Untuk menyaksikan Supermoon di Indonesia dapat dimulai setelah bulan terbit pada sore menjelang malam. Puncak Fase Purnama akan terjadi pukul 20.19 WIB," ungkap BMKG.
Kemudian, Bulan saat di Perige terjadi pada 6 November 2025 pukul 05.28 WIB (yang teramati di belahan Bumi yang masih malam hari).
Perlu diketahui, Purnama Perige, atau Supermoon, terjadi ketika Bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi (Perige) yang bertepatan dengan sekitar fase Bulan Purnama.
Pada titik terdekatnya, Bulan Purnama dapat tampak hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada Bulan paling redup sepanjang tahun, yang terjadi saat Bulan berada pada posisi terjauh dari Bumi dalam orbitnya.
Meskipun 14 persen tidak terlalu berpengaruh dalam ukuran yang terdeteksi, Supermoon sedikit lebih terang daripada bulan-bulan lainnya sepanjang tahun.
Baca Juga: 5 Fakta Komet ATLAS: Awalnya Dicurigai Pesawat Alien, NASA Ungkap Bukan Ancaman
Mengutip laman resmi NASA, karena Bulan berada pada posisi terdekat dengan Bumi, hal ini dapat menyebabkan pasang surut yang lebih tinggi dari biasanya.
"Supermoon terjadi ketika Bulan purnama bertepatan dengan titik terdekat Bulan dengan Bumi dalam orbit elipsnya, suatu titik yang dikenal sebagai Perigee. Selama setiap 27 hari orbit mengelilingi Bumi, Bulan mencapai Perigee-nya, sekitar 363.300 km (226.000 mil) dari Bumi, dan titik terjauhnya, atau Apogee, sekitar 405.500 km (251.000 mil) dari Bumi," ungkap NASA.
Supermoon hanya terjadi tiga hingga empat kali setahun, dan selalu muncul secara berurutan. Di sebagian besar orbit Bumi mengelilingi matahari, perigee dan Bulan purnama tidak bertumpang tindih. Berikut 3 fakta Supermoon 5 November 2025:
1. Ukuran Bulan Lebih Besar

Ukuran Supermoon (Purnama Perige) 5 November 2025 nampak 14 persen lebih besar dibanding Micromoon (Purnama Apoge) 13 April 2025.
Semi-Diameter Bulan pada 5 November kurang lebih 16' 44,28", di mana lebih besar dari Semi-Diameter Bulan 14' 42,65" pada 13 April.