-
TSMC berencana menaikkan harga chipset 3–10% mulai 2026, terutama untuk teknologi sub-5nm dan 2nm.
-
Kenaikan biaya produksi akibat kompleksitas teknologi 2nm akan memengaruhi harga ponsel seperti iPhone 18 dan Xiaomi 17 Ultra.
-
Produsen besar seperti Apple dan Xiaomi diprediksi menyesuaikan strategi produk dan harga untuk mengimbangi kenaikan biaya chipset
Diferensiasi tersebut akan meningkatkan kemampuan pemrosesan model perangkat kelas atas, sekaligus mendistribusikan biaya seiring waktu.
![TSMC. [Sam Yeh/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/19/91781-tsmc.jpg)
Dampak bagi Xiaomi
Namun, alasan kenaikan harga ini hanyalah puncak gunung es bagi raksasa teknologi, Apple.
Alasannya adalah karena produsen chip, TSMC, juga merupakan pabrik silikon bagi produsen chip terkemuka lainnya, termasuk Qualcomm, yang memproduksi prosesor seluler Snapdragon populer untuk model-model tertinggi dari perusahaan China, Xiaomi.
Dampak harga akan terlihat pada produksi versi mendatang dari lini Qualcomm Snapdragon 8 Elite, penerus dari flagship saat ini dengan nama yang sama.
Bagi Xiaomi yang menggunakan versi tercanggih dari lini SoC Snapdragon, harga awal untuk komponen-komponen terpentingnya akan segera naik.
Meskipun perusahaan tersebut memiliki salah satu teknik manajemen rantai pasokan yang paling canggih, kenaikan harga chip sebesar 3 hingga 10 persen saja dapat mendorong harga telepon pintar tercanggihnya di seluruh golongan Android ke sisi yang lebih tinggi.