-
GTA 6 resmi ditunda hingga 19 November 2026, menimbulkan potensi kerugian hingga Rp 1 triliun.
-
Penundaan dilakukan demi pemolesan akhir dan perbaikan bug agar kualitas game maksimal.
-
Penggemar mendukung keputusan Rockstar, lebih memilih menunggu game sempurna daripada rilis tergesa-gesa.
Suara.com - Kabar mengejutkan kembali datang dari salah satu calon game AAA legendaris. Take-Two Interactive membuat internet heboh dengan mengumumkan bahwa perilisan GTA 6 ditunda lagi, dengan tanggal rilis baru ditetapkan pada 19 November 2026.
Penundaan itu tidak hanya menambah panjang penantian para fans, tetapi juga berpotensi merugikan Rockstar Games hingga 60 juta dolar AS (Rp 1 triliun), bahkan bisa lebih.
Meskipun terdengar seperti masalah besar, laporan dari orang dalam industri mengungkapkan sebuah fakta yang menarik: game ini sebenarnya sudah "lengkap kontennya".
Waktu tambahan enam bulan sepenuhnya akan dialokasikan untuk pemolesan akhir dan perbaikan bug.
Langkah ini diambil untuk memastikan GTA 6 tidak mengalami nasib yang sama seperti beberapa game besar lain yang rilis dengan banyak masalah teknis, atau yang sering disebut sebagai "situasi Cyberpunk."
Keputusan tersebut menunjukkan komitmen Rockstar untuk menghadirkan kualitas terbaik.
Analis game ternama, Tom Henderson dari Insider Gaming, memberikan rincian biaya penundaan.
"Saya mendapatkan angka dari seorang pengembang tentang hal ini, dan mereka memperkirakan Take Two akan mengeluarkan biaya tambahan sebesar 10 juta dolar AS per bulan untuk proyek game AAA. Jadi, kita bicara tentang tambahan 60 juta dolar AS," ungkap Henderson dikutip dari Insider Gaming.
Ia bahkan menambahkan bahwa angka ini bisa membengkak hingga 100 juta dolar AS (Rp 1,67 triliun) jika memperhitungkan biaya lain.
Baca Juga: Sudah 7 Tahun, Game The Elder Scrolls 6 Masih Dalam Pengembangan
Meski terdengar fantastis, angka tersebut sebenarnya relatif kecil jika dibandingkan dengan total anggaran GTA 6 yang diproyeksikan mencapai 2 miliar dolar AS (Rp 33,4 triliun).
Di tengah kabar penundaan GTA 6, muncul rumor yang mengaitkannya dengan pemecatan sejumlah karyawan di Inggris.
Namun, rumor ini segera dibantah oleh reporter Kiwi Talkz dan Jason Schreier.
Kiwi Talkz menegaskan, "Ada lebih dari 6.000 karyawan yang bekerja di Rockstar, Anda tidak akan menunda sebuah game hanya karena 35 orang di-PHK,".
Penundaan sebesar itu membutuhkan alasan yang jauh lebih fundamental daripada isu personalia skala kecil.
Meskipun kekecewaan menyelimuti komunitas, banyak penggemar yang justru mendukung keputusan Rockstar.