Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?

Jum'at, 19 Desember 2025 | 19:03 WIB
Ponsel Murah Terancam Punah Tahun 2026, Apa itu Krisis RAM?
Krisis chip memori atau krisis RAM akan memaksa para produsen menaikkan harga ponsel pada 2026. [Suara.com/Aldie]
Baca 10 detik
  • Kenaikan harga chip memori global memaksa harga ponsel pintar naik tahun depan, diperkirakan harga komponen naik 20-30 persen.
  • Krisis RAM terjadi karena produsen beralih memproduksi memori khusus pusat data AI, mengabaikan kebutuhan ponsel dan otomotif.
  • Penjualan ponsel global diprediksi turun pada 2026, sementara di Indonesia diprediksi kenaikan harga hingga 20 persen di segmen tertentu.

Suara.com - Tahun depan bisa dipastikan harga smartphone atau ponsel pintar di dunia, termasuk Indonesia akan naik. Penyebabnya adalah meroketnya harga chip memori di dunia atau chip RAM yang membuat harga komponen naik hingga 30 persen.

Sejumlah pihak meramalkan, penjualan ponsel di 2026 bakal turun karena para produsen mau tak mau harus menaikkan harga dan membuat para konsumen untuk berpikir ulang saat akan membeli gawai baru.

Lalu sebenarnya apa yang terjadi? Apa itu krisis RAM dan mengapa bisa terjadi? Apa pengaruhnya di Indonesia?

Apa itu RAM?

RAM atau random access memory merupakan komponen kunci pada ponsel, laptop hingga server. Ia adalah memori volatil, yang menyimpan data hanya untuk sementara - berbeda dari ROM (read-only memory) yang menyimpan data secara permanen, tapi bekerja dengan lebih lambat.

Ia menyimpan bit data dalam transistor dan letaknya lebih dekat ke prosesor. Ia menyajikan data dengan lebih cepat ke prosesor sehingga ponsel tak perlu membongkar-bongkar data di ROM yang kapasitasnya lebih besar. Tapi dengan kapasitasnya yang lebih kecil (4 - 16 GB), data dalam RAM akan terhapus saat HP dimatikan.

DRAM atau dynamic random access memory adalah salah satu jenis RAM yang kini banyak digunakan pada ponsel, laptop hingga server. Ia bekerja lebih cepat, tapi jauh efisien dalam konsumsi energi. Karenanya ia ideal untuk aplikasi game, editing video hingga rendering 3D.

Selain itu ada pula RAM jenis LPDDR atau Low-Power Double Data Rate. Ini adalah jenis cip RAM yang bisa bekerja cepat, tapi punya tingkat konsumsi listrik sangat irit. Chip jenis ini banyak digunakan pada ponsel terbaru dan laptop tipis, dengan baterai lebih kecil.

Krisis RAM sejak 2025 akan membuat harga ponsel naik pada 2026 mendatang. [Suara.com/Liberty Jemadu]
Krisis RAM sejak 2025 akan membuat harga ponsel naik pada 2026 mendatang. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Mengapa Krisis RAM?

Baca Juga: 5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa untuk Lansia: RAM Lega, Layar Besar

Masalah utamanya adalah semakin banyak produsen chip memori yang enggan memproduksi RAM untuk ponsel dan beralih memasok memori untuk pusat-pusat data AI yang sedang booming.

Jadi begini, sejak booming AI pada 2022, para perusahaan teknologi raksasa di dunia berlomba membangun data center AI. Nah, pusat data AI ini - yang membutuhkan chip RAM dalam jumlah besar - menggunakan memori jenis high-bandwidth memory atau HBM yang mampu bekerja lebih cepat tapi juga sangat efisien.

Alhasil banyak produsen memori yang kemudian mengalihkan sebagian kapasitas produksi mereka untuk memenuhi permintaan HBM yang semakin tinggi.

Produsen chip memori dunia seperti Samsung dan SK Hynix juga mempercepat peralihan mereka untuk fokus ke HBM karena kalah bersaing dari perusahaan-perusahaan China, seperti ChangXin (CXMT) yang mampu memproduksi chip dengan lebih murah. Samsung dan SK Hynix mengusai dua per tiga pasar DRAM dunia.

Bahkan pada 2024 Samsung mengumumkan akan menghentikan produksi chip DDR4, yang banyak digunakan pada komputer pada tahun ini. Sementara Micron, perusahaan asal AS, juga mengumumkan menghentikan produksi LPDDR4 mulai akhir tahun ini. Langkah ini kemudian diikuti ChangXin yang juga menghentikan produksi DDR4 untuk fokus ke chip AI.

Sialnya peralihan fokus produksi ke chip memori untuk pusat data AI itu terjadi bertepatan dengan siklus pergantian chip pada pusat-pusat data. Selain itu, pada 2025 penjualan ponsel - yang masih mengandalkan chip memori lawas - juga meningkat tajam. Belum lagi permintaan dari sektor otomotif, terutama mobil listrik, yang meningkat.

"Pada saat yang sama permintaan dari industri ponsel, komputer dan otomotif - terutama mobil listrik - meningkat tajam," kata Associate Research Director, Devices Research, IDC Asia/Pacific Kiranjeet Kaur, kepada Suara.com.

Krisis ini akan semakin parah pada pertengahan tahun depan, karena Nvidia pada November lalu memutuskan untuk menggunakan RAM LPDDR untuk membangun server pusat data AI. Konsekuensinya pasokan memori RAM untuk ponsel pun akan semakin terbatas.

Samsung, SK Hnyx dan Micron menguasai pasar DRAM dunia pada 2025. [Suara.com/Libety Jemadu]
Samsung, SK Hnyx dan Micron menguasai pasar DRAM dunia pada 2025. [Suara.com/Libety Jemadu]

Harga Meroket

Alhasil harga chip dan komponen perangkat elektronik, termasuk smartphone meroket. Tren ini sebenarnya sudah terasa sejak Agustus lalu, tetapi para analis mengatakan tahun depan dampaknya akan mencapai puncak.

Menurut firma riset industri teknologi Counterpoint, harga komponen ponsel akan naik 20 sampai 30 persen pada awal tahun. Merek-merek China seperti Honor dan Oppo disebut akan terdampak paling parah karena banyak bermain di segmen ponsel murah.

Sementara IDC menerangkan harga ponsel Android di segmen harga menengah ke bawah akan terpaksa naik karena meroketnya harga chip memori dan hal ini juga akan mengancam penjualan mereka, karena konsumen di segmen itu sangat sensitif terhadap harga.

"Karena komponen memori semakin terbatas jumlahnya dan semakin mahal, maka pabrikan akan menghadapi tekanan untuk menaikkan harga," kata Anthony Scarsella dari direktur riset IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker.

Dampak lainnya, IDC dan Countepoint sepakat, pasar ponsel pintar dunia pada 2026 akan turun setidaknya hingga 1 persen.

Bagaimana Indonesia?

Research Associate Counterpoint Indonesia, Ridwan Kusuma mengatakan krisis RAM juga akan berdampak di pasar ponsel Tanah Air. Skenarionya pemain utama di Indonesia akan menyerap biaya melalui bundling, mengurangi varian memori smartphone sebelum menaikkan harga.

"Indonesia adalah pasar yang sensitif terhadap harga dan didominasi oleh smartphone budget. Namun, jika harga memori terus naik, kenaikan harga ponsel hingga 20 persen diperkirakan akan terjadi," terang Ridwan kepada Suara.com.

Lebih lanjut dia menerangkan bahwa merek ponsel Samsung dan iPhone akan minim terkena imbas krisis.

"Karena Apple karena basis pelanggan yang loyal dan Samsung memproduksi memorinya sendiri," beber dia.

Di Tanah Air, segmen ponsel dengan harga menengah ke bawah akan terkena dampak karena banyak menggunakan RAM jenis LPDDR4.

"Vivo bisa terdampak negatif, karena sangat bergantung pada (chip memori) Samsung," ujar Ridwan.

Ridwan kemudian menilai merek-merek ponsel utama di Indonesia akan menyerap biaya terlebih dahulu daripada langsung menaikkan harga, sehingga konsumen mungkin tidak melihat kenaikan harga yang dramatis dalam waktu dekat.

"Namun, masih belum jelas kepastiannya kapan harga akan stabil. LPDDR4 juga tidak hanya digunakan untuk smartphone tetapi juga untuk peralatan rumah tangga, jaringan, dan aplikasi otomotif, sehingga sulit menentukan waktu terbaik untuk membeli smartphone," tutup dia.

Sementara menurut Kaur naiknya harga ponsel tidak akan terbendung bahkan mulai terjadi saat ini. Ia menekankan bahwa segmen ponsel murah, dengan margin keutungan tipis, tidak akan sanggup menahan kenaikan harga.

"Yang terjadi adalah harga naik atau kelangkaan di pasar," terang Kaur.

Sementara di segmen ponsel menengah ke atas, para pabrikan ponsel tampaknya akan dipaksa menahan harga tetapi di sisi lain menurunkan spesifikasi untuk komponen lain seperti baterai dan layar.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI