- CD Projekt menjual toko game PC GOG.com kepada salah satu pendirinya, Micha Kiciski, senilai 25,2 juta dolar.
- Penjualan ini bertujuan agar CD Projekt dapat memfokuskan sumber daya sepenuhnya pada pengembangan produk game mereka.
- GOG di bawah kepemilikan baru akan tetap menjual game CD Projekt Red tanpa DRM sesuai kesepakatan distribusi.
Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari industri game. CD Projekt, studio raksasa di balik The Witcher dan Cyberpunk 2077, resmi menjual toko game PC populernya, GOG.com.
Pembelinya tak asing, melainkan salah satu pendirinya sendiri, Micha Kiciski.
Ia mengambil alih 100 persen saham GOG dengan nilai transaksi mencapai 25,2 juta atau Rp421 miliar.
Langkah ini menandai babak baru bagi platform yang selama lebih dari 17 tahun dikenal sebagai surga bagi para gamer yang anti-DRM (Digital Rights Management).
Penjualan tersebut bukan perpisahan yang buruk, melainkan sebuah langkah strategis yang dinilai menguntungkan kedua belah pihak.
Menurut Micha Nowakowski, salah satu CEO CD Projekt, penjualan ini memungkinkan perusahaan untuk fokus penuh pada pengembangan game.

"Dengan fokus kami sekarang sepenuhnya pada peta jalan pengembangan yang ambisius dan perluasan waralaba kami dengan produk-produk baru berkualitas tinggi, kami merasa ini adalah waktu yang tepat untuk langkah ini," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa GOG kini berada di "tangan yang sangat baik" dan meyakinkan komunitas bahwa game-game CD Projekt Red di masa depan, termasuk seri The Witcher dan Cyberpunk selanjutnya, akan tetap tersedia di GOG melalui perjanjian distribusi baru.
Ini memastikan para penggemar tetap bisa membeli game favorit mereka tanpa batasan DRM. Bagi GOG sendiri, itu adalah momen "kembali ke akar".
Baca Juga: Kapan Fallout Season 2 Episode 3 Tayang? Ini Sinopsis Episode Sebelumnya
Mengutip GameSpot, Micha Kiciski menegaskan bahwa GOG akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai "kebebasan, kemandirian, dan rasa kepemilikan yang tulus".
Di tengah pasar PC yang "terus bergerak menuju klien wajib dan ekosistem tertutup", filosofi GOG yang pro-konsumen terasa lebih relevan dari sebelumnya.
Kiciski, seorang gamer veteran, juga menekankan komitmennya pada pelestarian game klasik dan mendukung game-game baru bersemangat retro, bahkan menyebut beberapa game yang sedang ia kembangkan akan rilis di GOG pada tahun 2026.
Ini adalah sinyal kuat bahwa identitas GOG sebagai penjaga sejarah game dan pendukung kebebasan gamer akan semakin kokoh.
Langkah itu pada akhirnya adalah sebuah win-win solution. CD Projekt bisa lebih fokus meracik game AAA berkualitas, sementara GOG mendapatkan kembali kemandirian penuh di bawah visi pendirinya untuk memperjuangkan game bebas DRM dan pelestarian digital.