Suara.com - Hobi membuat kue membawa Santhy Angriany (40 tahun) memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya di salah satu perusahaan obat ternama di kota Bandung, Jawa Barat.
Pada 2002, Santhy yang sudah bekerja selama tujuh tahun di perusahaan tersebut memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya. Setelah tidak lagi menjadi pegawai kantoran, Santhy memilih untuk mengikuti kursus membuat kue.
“Setelah mengikuti kursus membuat kue, saya mulai menerima pesanan kue dari teman. Awalnya sih pesanan kecil-kecilan lalu saya juga mulai membuat kue untuk acara-cara tertentu seperti Idul Fitri, Natal dan juga Imlek,” katanya kepada suara.com, akhir pekan lalu.
Kue yang dibuat Santhy antara lain risoles, kroket dan kue basah sejenis lainnya. Pada awalnya, Santhy melayani semua pesanan kue tersebut tanpa merekrut karyawan. Dia membuat sendiri kue-kue tersebut. Selang satu tahun, Santhy mulai kewalahan dan akhirnya memutuskan untuk mencari karyawan untuk membantunya.
“Saya mempekerjakan dua orang karyawan dan saat kue buatan saya mulai banyak dipesan berkat promosi dari mulut ke mulut, jumlah karyawan saya tambah lagi menjadi 4 orang,” jelasnya.
Santhy mulai beralih membuat cake alias kue bolu dengan memanfaatkan momentum hari raya agama seperti Lebaran. Respon dari pelanggannya terhadap cake buatan Santhy ternyata tidak mengecewakan.
“Biasanya sebelum memesan mereka tanya, bisa buat cake seperti ini gak sesuai dengan kemauan mereka. Saya biasanya menyanggupi permintaan mereka. Sejak itulah saya mulai membuat cake,” jelasnya.
Dari modal awal Rp200 ribu, usaha kue Santhy terus berkembang. Namun, Santhy belum punya keberanian untuk membuka toko kue sendiri. Perlu waktu tujuh tahun untuk mendapatkan keberanian itu.
“Memang ketika pesanan sudah mulai ramai, muncul keinginan untuk membuka toko kue sendiri. Saya ingin ada display kue. Ketika itu, saya merasa ilmu saya belum cukup dan modalnya juga belum ada,” kata Santhy sambil tertawa.
Setelah ada keberanian dan uang terkumpul, Santhy membuka toko kue pertamanya yaitu Blueberry’s Cake & Cookies pada 2011 di daerah Margahayu.
“Harga kue dan cakenya mulai Rp37.500-Rp450.000. Wedding cake juga bisa, harga paling murah Rp2,5 juta. Cake blueberrynya juga beda dengan cake blueberry lain karena punya spesifikasi roll tersendiri dan modelnya kreasi sendiri,” ungkapnya.
Seiring perjalanan waktu, jumlah karyawan yang membantu Santhy terus bertambah dari 4 orang menjadi 9 karyawan. Perempuan beranak dua ini mempunyai strategi khusus agar karyawannya betah bekerja di toko kuenya.
“Saya menerapkan pembagian keuntungan dan bukan hanya gaji. Jadi kalau target terpenuhi ada fee tertentu untuk karyawan. Saya ingin mereka menganggap toko ini sebagai toko mereka juga dan bukan hanya sebagai pekerja. Kalau toko maju maka mereka juga harus ikurt merasakan dampaknya,” ujarnya.