Suara.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyatakan persetujuannya terhadap ide pembangunan bandar udara baru di atas laut yang akan berlokasi di Kabupaten Buleleng.
"Bandara sendiri sudah pasti ditentukan di Kubutambahan, Buleleng, dan di sana banyak terdapat lahan persawahan kelas satu. Jadi jika sampai dikorbankan, saya khawatir akan mengganggu produksi pangan di sana," katanya ketika mendengarkan pemapran dari konsultan yang dipimpin Komisioner Perdagangan Kedutaan Besar Kanada, Tommy Ruslim, di Denpasar, Rabu, (20/8/2014).
Menurut dia, bandara baru dibangun di atas lautan dengan mereklamasi sekitar 600 hektar, maka tidak akan mengorbankan lahan pertanian di sekitarnya.
Namun, untuk memperdalam kajian dari Airport Kinesis Canada, Pastika meminta agar dipastikan survei tentang kedalaman laut di Kubutambahan. Karena perairan di sekitar Kubutambahan sangat dalam dan ombaknya cukup besar sehingga jangan sampai hal itu mengganggu pembangunan bandara.
Pastika juga meminta pada pihak konsultan untuk mempersiapkan pemaparan yang lebih mendetail tentang dana, manajemen dan masa depan bandara jika dibangun supaya pembangunan proyek ini benar-benar menguntungkan Bali.
"Saya minta kejelasan dari Anda, nilai lebih apa yang bisa ditawarkan kepada kami, karena selain Airport Kinesis Canada masih akan ada dua konsultan lagi yang akan bersaing," ujarnya.
Selain masalah teknis, Pastika menyoroti pula masalah administrasi yaitu persetujuan dari Kementerian Perhubungan. Dia mengkhawatirkan dengan masa transisi politik sekarang ini berpengaruh terhadap kelancaran administrasi di kementerian terkait.
"Jika sudah turun dari Kementerian Perhubungan, pasti saya terbitkan surat rekomendasi untuk Anda dan konsultan lainnya," ucapnya. (Antara)