Kerja sama dengan Arab Saudi, ditegaskan Puspayoga, merupakan peluang sangat besar bagi UKM untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Terlebih, UKM Indonesia memiliki kunggulan yang tidak dimiliki negara lain seperti sumber bahan baku berkualitas yang baik, termasuk bahan baku rotan, kayu jati, dan bambu.
Kreativitas UKM Indonesia juga sangat bervariasi dan memiliki nilai etnik yang tinggi yang dihasilkan melalui proses buatan tangan menjadi berbagai macam bentuk produk furniture, seperti gebyok, rumah joglo, dan gapura serta produk busana Muslim yang mengikuti tren fashion.
Puspayoga mengatakan kerja sama ini pada akhirnya memerlukan lebih banyak lagi perwakilan pengusaha Indonesia dan pengusaha lokal Arab Saudi sebagai mitra dagang yang berfungsi sebagai distributor di Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan pasar ritel oleh-oleh bagi penduduk setempat dan turis, seperti saat ibadah haji/umroh dan kegiatan bisnis lainnya.
Enam poin MoU yang ditandatangani tersebut adalah pertukaran informasi terkait kebijakan, program-program, proyek, regulasi dan praktik terbaik dalam pengembangan UKM.
Selain itu pertukaran tenaga ahli, kunjungan, tour pada objek yang terkait dengan pengembangan UKM, memfasilitasi kerja sama bisnis di antara UKM melalui kegiatan perdagangan, promosi, pameran baik bertaraf nasional maupun internasional, kerja sama pemasaran serta pengembangan kemitraan usaha.
Kerja sama lain yakni memberikan kesempatan kepada UKM untuk mengikuti pelatihan baik bersifat teknis maupun manajerial, mendukung dan memfasilitasi kegiatan simposium, seminar, konferensi lokakarya dan pertemuan-pertemuan bilateral yang melibatkan UKM.
Kemudian menyediakan informasi dan kesempatan serta mendukung UKM untuk memperoleh akses pasar di kedua negara dan di negara lain yang menjanjikan. (Antara)
Baca Juga: Pemerintah Diminta Maksimal Tarik Investasi dari Arab Saudi