Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan Dapat Ciptakan Industri Asuransi yang Sehat

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 24 Desember 2021 | 11:08 WIB
Kolaborasi Antar Pemangku Kepentingan Dapat Ciptakan Industri Asuransi yang Sehat
Ilustrasi. (Shutterstock)

Menurut dia, permasalahan-permasalahan yang sering terjadi terutama di beberapa perusahaan asuransi besar adalah terkait dengan tata kelola yang kurang baik.

"Saya nggak bosan-bosannya menyampaikan ke para pelaku industri asuransi, supaya benar-benar kita mengedepankan tata kelola di perusahaan," kata dia.

Sedangkan, menurut Wakil Ketua BPKN RI, M Mufti Mubarok, pembenahan industri asuransi memang perlu dilakukan karena jumlah pengaduan konsumen asuransi yang diterima pihaknya cukup banyak.

Menurut dia, pada 2021 BPKN telah menerima sebanyak 2.152 pengaduan. Mufti menyebut, empat persoalan yang menjadi catatan BPKN selama 2021 meliputi penolakan klaim, misleading produk, pailit, dan gagal bayar.

"Jumlah konsumen yang mengadu ke kami luar biasa banyak. Kami menyebut berkah atau bencana. Rabu, kami terima rekor MURI mendapat aduan terbanyak di bidang asuransi," ungkapnya.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah penanggap yang ahli dan kompeten di bidang asuransi. Antara lain, Direktur Asuransi Sinar Mas, Dumasi Samosir. Serta, Dedi Dwi Kristianto selaku CEO PT Deswa Invisco Multitama (DIM), Pengamat Asuransi & Kupasian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI