Kemendag Sambut Metaverse Jadi Ekonomi Baru, Warganet Ingatkan Keamanan Siber Indonesia Sangat Rapuh

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 18 Februari 2022 | 10:25 WIB
Kemendag Sambut Metaverse Jadi Ekonomi Baru, Warganet Ingatkan Keamanan Siber Indonesia Sangat Rapuh
Ilustrasi metaverse (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski dengan demikian potensi luar biasa metaverse, namun hingga saat ini keamanan siber di Indonesia masih dianggap sangat rentan. Bahkan, pusat data pemerintahan sempat beberapa kali dibobol hacker internasional hingga sejumlah pihak mempertanyakan komitmen dari penanggung jawab sektor ini.

Bahkan beberapa warganet yang cukup memperhatikan keamanan siber menganggap, peran pemerintah masih kurang dalam hal ini.

"Isu kebocoran data pribadi bukan hal baru di Indonesia. Beberapa tahun kebelakang dapat ditelusuri dengan mudah bagaimana kebocoran data tersebut seakan-akan “dibiarkan” pemerintah tanpa tindak lanjut dan solusi dalam menghindari kelalaian tersebut," sebut Matthew Lilipaly.

"Data BPJS Kesehatan bocor, data Bank Indonesia bocor dijual di Dark Web. Kurang apa lagi kita?" sebut warganet.

Salah satu akun Twitter yang memberikan informasi terkait penelusuran dark web menemukan adanya data internal Bank Indonesia diunggah di forum umum.

"Conti ransomware gang continues to upload Bank of Indonesia's internal data. The first leak was 487MB of data but now it reaches 74GB. Compromised internal PCs were estimated at 16 initially, and now go up to 237," tulis @/darktracer_int.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI