Sedangkan untuk profil moderat, biasanya menerima setiap resiko yang terjadi sekalipun mereka dirugikan dan membagi investasi dalam berbagai jenis.Lalu untuk Agresif, biasanya orang orang yang berani "merugi" dan mencari peluang besar ketika saham dan investasi sedang anjlok.
4. Pilih jenis investasi reksadana
Reksadana sendiri terbagi menjadi 5, yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, reksadana campuran, dan reksadana indeks. Semua jenis ini memiliki risiko masing-masing. Hendaknya, penentuan jenis reksadana ini disesuaikan dengan jangka waktu investasi sesuai keinginan dan tujuan investasimu.
Biasanya, cara menentukannya adalah menentukan nominal tujuan investasimu lalu menentukan jangka waktu investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu.
5. Rutin menabung setiap bulan
Banyak platform yang menyediakan layanan reksadana, seperti aplikasi Bibit dan Bareksa yang sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Platform ini juga menyediakan banyak edukasi tentang saham dan investasi sehingga mudah dijangkau dari manapun dan kapanpun.
Salah satu fitur yang bisa digunakan adalah autodebet perbulan ke rekeningmu untuk investasi, sehingga kamu tidak perlu repot menyetorkan nominal investasi perbulan ke instrumen investasi pilihanmu.
Demikian beberapa cara berinvestasi di reksadana yang harus diperhatikan. Selamat mencoba!
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Luhut Klaim Harga Minyak Goreng di Jawa Tengah Sudah Turun