Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 23 Desember 2025 | 13:23 WIB
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
Presiden Prabowo Subianto dan Donald Trump di KTT Perdamaian (dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)
Baca 10 detik
  • Presiden Indonesia dan AS dijadwalkan menandatangani Agreement on Reciprocal Tariff (ART) akhir Januari 2026.
  • Kesepakatan ini mengurangi tarif umum ekspor Indonesia ke Amerika Serikat dari 32% menjadi 19%.
  • Indonesia memperoleh pembebasan tarif khusus untuk komoditas strategis seperti CPO, kopi, dan kakao.

Suara.com - Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memasuki babak baru yang penuh optimisme.

Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan segera bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk menandatangani dokumen kesepakatan dagang strategis yang dikenal sebagai Agreement on Reciprocal Tariff (ART).

Pertemuan tingkat tinggi ini merupakan puncak dari negosiasi panjang yang sempat dikabarkan menemui jalan buntu.

Langkah ini dipandang sebagai upaya krusial Indonesia dalam mengamankan posisi perdagangan nasional di pasar global, khususnya di bawah kebijakan ekonomi proteksionis yang kerap diusung pemerintah Negeri Paman Sam.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa percepatan kesepakatan ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo.

Tim negosiasi Indonesia baru saja menyelesaikan pertemuan intensif dengan perwakilan United States Trade Representative (USTR) di Washington DC guna merampungkan poin-poin krusial dalam dokumen ART.

Dalam keterangannya pada Selasa (23/12/2025), Airlangga menegaskan bahwa isu-isu pokok maupun kendala teknis yang sebelumnya menghambat proses perundingan kini telah berhasil diselesaikan.

"Pertemuan berjalan dengan baik, isu-isu utama dan isu teknis dibicarakan dalam pertemuan kali ini," jelas Airlangga dalam konferensi pers daring.

Ia menambahkan bahwa kedua negara sepakat untuk tetap menjaga kepentingan nasional masing-masing tanpa mengorbankan prinsip keuntungan bersama.

Baca Juga: Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025

Target Penandatanganan Akhir Januari 2026

Pasca tercapainya kesepakatan substansial, tahapan berikutnya adalah penyusunan draf hukum (legal drafting) dan pembersihan dokumen (clean up). Tim teknis dari kedua negara dijadwalkan bertemu kembali pada pekan kedua Januari 2026 untuk finalisasi naskah perjanjian.

Proses teknis ini ditargetkan rampung dalam satu minggu, sehingga dokumen ART siap ditandatangani secara resmi sebelum akhir Januari 2026.

"Rencananya, penandatanganan akan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump. Saat ini, pihak Amerika Serikat sedang mengatur jadwal pertemuan antara kedua pemimpin negara tersebut," lanjut Airlangga.

Perjanjian ART ini merupakan penguatan dari kesepakatan awal yang dicapai pada Juli 2025 lalu. Keberhasilan diplomasi ekonomi ini memberikan dampak nyata bagi struktur biaya ekspor Indonesia ke Amerika Serikat.

Berikut adalah beberapa poin krusial dari kesepakatan tersebut:

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI