Digitalisasi Kunci Masa Depan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 17 Juni 2022 | 09:25 WIB
Digitalisasi Kunci Masa Depan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi
Ilustrasi digitalisasi. [Buffik/Pixabay]

Sementara UMKM yang online juga 2,1 kali lebih mungkin untuk menjual berbagai produk dalam skala nasional dan 4,6 kali lebih mungkin untuk mengekspor produknya ke luar negeri.

Tapi, di era pasca pandemi, beralih ke online saja tidak cukup untuk peritel. Berdasarkan studi Sirclo, 74,5 persen konsumen masih berbelanja baik offline dan online selama pandemi.

Senada, Kusumo menambahkan bahwa ia melihat masa depan ritel di era pasca pandemi sebagai integrasi antara kanal online dan offline, atau omnichannel.

“Belanja omnichannel telah menjadi norma yang baru. Kita harus bisa siap untuk memberikan layanan omnichannel yang cepat dan tanpa cela,” kata Kusumo.

Namun, proses digitalisasi di Indonesia bukannya tanpa tantangan. CEO Tiket.com, George Hendrata, menyatakan pada kesempatan yang sama bahwa pelatihan untuk sumber daya manusia masih diperlukan untuk merealisasikan potensi digitalisasi.

Hal ini diamini oleh Fock Wai Hoong, kepala deputi teknologi dan konsumen untuk Temasek. Menurut Fock, berdasarkan survei Temasek bersama Google, talenta sumber daya manusia memang tetap menjadi hambatan besar untuk perkembangan teknologi.

“Ini menjadi tantangan untuk kita semua, bagaimana untuk berfokus untuk reskilling dan upskilling populasi pekerja kita sementara kita bersiap untuk berpartisipasi di internet economy,” pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI