Suara.com - Beberapa orang dengan kemampuan finansial yang cukup, mungkin memilih untuk beli rumah secara tunai. Keuntungannya, mereka tidak perlu dipusingkan dengan kewajiban membayar angsuran, dan tentu saja terbebas dari bunga.
Namun, bagi mereka yang tidak punya kemampuan finansial sebesar itu, sering kali harus memanfaatkan kredit pemilikan rumah alias KPR dari bank. Proses pengajuan KPR sendiri termasuk mudah. Setelah melengkapi dokumen, bank akan melakukan survei ke properti yang diminati. Jika semuanya lengkap dan sah, KPR akan disetujui. Pembeli hanya perlu mengeluarkan uang muka dan biaya KPR di depan.
Lalu, mana yang lebih menguntungkan? Benarkah beli rumah secara tunai jauh lebih menguntungkan daripada sistem KPR? Simak ulasannya dari Dekoruma berikut ini.
1. Bisa Mengganggu Dana Lainnya, misalnya Dana Darurat
Selain keuntungannya, membeli rumah secara tunai juga memiliki kekurangannya tersendiri. Keluarnya dana dalam jumlah besar adalah hal utama yang bisa berpengaruh dengan jumlah tabungan atau dana darurat dari pembeli rumah. Yang mana idealnya, dana membeli rumah jangan sampai mengganggu ketersediaan dana darurat.
Kemudian, risiko lain adalah uang yang hilang begitu saja apabila terkena ulah developer abal-abal. Seperti kasus-kasus yang sering terdengar, uang pembeli akan hilang begitu saja ketika developer-nya tidak bertanggungjawab. Risiko ini hampir tidak ada saat menggunakan KPR karena bank sudah menyiapkan surveyor untuk mengecek developer dan fisik properti yang termasuk dalam biaya KPR.
Untuk pembelian properti secara tunai, pastinya Anda tidak akan memiliki utang. Harga beli properti pun sebenarnya jadi lebih terjangkau karena tidak perlu membayar biaya KPR dan bunga. Dalam jangka panjang, dana akan lebih bisa dihemat.
Membeli secara tunai juga berarti sertifikat akan langsung diberikan sebagai tanda kepemilikan resmi. Properti pun langsung menjadi aset yang langsung bisa dijual bila pemilik membutuhkan dana tambahan.
2. Kurangnya Biaya-biaya Administrasi
Baca Juga: BLT BBM Baru Tersalurkan ke 6 Juta Penerima, Jokowi: Itu Bukan Angka Kecil, Masih Proses
Biaya akad KPR bisa dibilang cukup mahal yang biasanya sejumlah tujuh sampai sepuluh persen dari plafon pinjaman, yang berarti nilainya bisa mencapai puluhan juta Rupiah. Membeli tunai berarti Anda tidak perlu membayar biaya sebesar ini, masih dengan uang muka dan angsuran plus bunga.