Suara.com - Masyarakat diharapkan dapat memahami secara utuh pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur dan bagaimana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Untuk itu, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan Nusantara Fair 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta pada 26—28 Januari 2024.
“Harapannya orang memahami Ibu Kota Nusantara secara utuh, apa yang sudah dilakukan hingga ke depannya sampai dengan 2045,” ujar Kepala Biro Sumber Daya Manusia dan Hubungan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Firmananur, ditulis Rabu (31/1/2024).
Pada hari kedua Nusantara Fair 2024, OIKN dikatakannya telah menggelar sejumlah kegiatan sejak pagi, yang dimulai dengan games dan lomba cosplay bertema karakter Nusantara.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan penjelasan master ceremony (MC), mengenai seluruh booth yang berada di area pameran Nusantara Fair.
“Tadi pagi kita sudah memulai kegiatan ini, tadi ada lomba cosplay kemudian ada games, terus tadi juga berkeliling MC ke semua booth yang ada di sini menjelaskan tentang kegiatan Nusantara fair secara keseluruhan,” jelasnya.
Nusantara Fair 2024 dikatakan Firmananur merupakan bagian dari strategi sosialisasi IKN. “Ini bagian dari tidak terpisahkan dari seluruh strategi komunikasi, yang kita kembangkan ada berbagai event, salah satunya ini,” pungkas dia.
Potensi Kreativitas Insan Seni
Saat yang sama dikatakan Sutradara Film Anggy Umbara yang hadir memeriahkan Nusantara Fair 2024 hari kedua menyakini jika IKN di Kabupaten Penajam Passer Utara, Provinsi Kalimantan Timur, memiliki banyak potensi untuk menjadi lokasi pembuatan film, baik dari sisi keindahan alam maupun dari sisi mitosnya.
Baca Juga: Dukung Penyediaan Energi Bersih IKN, PGN Siapkan Jargas Rumah Tangga
“Sebenarnya banyak potensi di Kalimantan, khususnya IKN, bisa dari cerita-cerita horor seperti kuyang hingga alamnya untuk dijadikan lokasi film,” kata Anggy.
Dengan berbagai potensi ini, Anggi mengaku sangat tertarik membuat film bergenre laga atau action di IKN.
“Saya kalau ada kesempatan ingin membuat film action di IKN karena sudah lama tidak ada film action (lokal) yang bagus. Padahal pada tahun 90-an Indonesia dikenal karena film-film laganya,” tuturnya.
Dia pun mengusulkan agar creative hub berupa taman tematik atau theme park yang akan dibangun di IKN nanti memiliki jiwa Indonesia dengan merangkul talenta-talenta lokal hingga seniman yang mumpuni.
Anggy berharap kreasi para talenta dan artis ini tidak dibatasi agar memberikan hasil atau outcome yang diinginkan.
“Kalau bisa (Theme Park) se-relate mungkin dengan jiwa Indonesia, dengan membawa jiwa ini. Jangan dibatasi agar bisa jadi outcome yang bagus, baik dari film, gim, dan sebagainya,” jelas sutradara muda itu.