Suara.com - Kemajuan kota Jakarta yang telah berumur 497 tahun ternyata tidak terlepas dari peran penting perempuan, terutama mereka yang berasal dan tinggal di Jakarta. Perempuan memiliki kontribusi besar dalam berbagai sektor, mulai dari politik, bisnis, hiburan, hingga bidang lainnya.
Sari Pramono, Ketua PUAN DPW DKI Jakarta yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Pasar Kerja dan Pemagangan Kadin Indonesia, menyatakan bahwa transformasi Jakarta tidak dapat dipisahkan dari kontribusi aktif kaum perempuan.
"Sebagai kota yang dinamis dan penuh potensi, Jakarta tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan budaya, tetapi juga merupakan tempat di mana transformasi besar sedang terjadi. Dalam perubahan ini, perempuan memainkan peran yang sangat krusial," kata Sari dalam dialog bertema "Perspektif PeremPUAN Menuju Transformasi Jakarta Sebagai Kota Global" di Jakarta pada Jumat (28/6/2024).
Data terbaru menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia, termasuk di Jakarta, telah mencapai kemajuan signifikan dalam berbagai bidang. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, mencapai sekitar 54,3%.
Di Jakarta sendiri, angka ini lebih tinggi, mencapai 56,1%, menunjukkan bahwa perempuan semakin aktif dalam dunia kerja dan berkontribusi pada perekonomian kota.
Di sektor pendidikan, perempuan juga menunjukkan pencapaian yang mengesankan. Tingkat partisipasi pendidikan perempuan di tingkat menengah atas dan perguruan tinggi terus meningkat.
Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2023, sekitar 52% dari total mahasiswa di perguruan tinggi adalah perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan semakin mendapatkan akses yang lebih baik ke pendidikan tinggi, yang merupakan modal penting untuk berpartisipasi dalam transformasi kota.
Di sektor ekonomi, menurut data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tahun 2023, sekitar 60% dari total usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Jakarta dimiliki dan dikelola oleh perempuan, yang pada akhirnya berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
"Ini menunjukkan bahwa perempuan adalah kekuatan pendorong penting dalam pergerakan ekonomi Jakarta," kata Sari.
Baca Juga: 12 Perusahaan di Jateng Peroleh Kemudahan Ekspor, Serap 28 Ribu Tenaga Kerja
Walaupun dengan segala kemajuan yang telah dicapai, masih banyak pula perempuan Indonesia yang menghadapi berbagai kendala di kehidupan sehari-hari mereka. Seperti masalah kesetaraan gender di tempat kerja, angka kematian ibu dan anak yang relatif masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, kekerasan berbasis gender, akses ke modal usaha, masih kurangnya representasi dalam politik dan kepemimpinan, dan lainnya. Jelas hal ini masih menjadi tugas yang besar dan tidak ringan untuk dihadapi bersama.