Pupuk Kaltim Konsisten Dukung Pilar SDGs Melalui Manfaat TJSL

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 12 Agustus 2024 | 14:51 WIB
Pupuk Kaltim Konsisten Dukung Pilar SDGs Melalui Manfaat TJSL
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) boyong empat penghargaan dalam ajang TJSL CSR Award 2024.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

KILAU SAMUDERA sebagai subprogram utama dalam UREA berfokus pada konservasi taman laut dan terumbu karang di perairan Bontang, yang keberadaannya sangat rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim.

Pupuk Kaltim melalui program ini berupaya memulihkan ekosistem terumbu karang, dengan menanam kembali fragmen di area yang telah mengalami degradasi.

Pupuk Kaltim pun bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk lembaga penelitian, universitas dan komunitas lokal untuk secara bersama melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang. Struktur ini tidak hanya mendukung pertumbuhan karang, tetapi juga menyediakan habitat bagi berbagai jenis biota laut.

Selain upaya fisik, subprogram ini juga mencakup program pendidikan dan peningkatan kesadaran lingkungan bagi masyarakat. Pupuk Kaltim secara rutin menggelar edukasi bagi masyarakat, nelayan hingga pelajar akan pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang.

"Melalui pendekatan edukatif, Pupuk Kaltim secara perlahan mampu menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat dalam konservasi lingkungan khususnya ekosistem perairan," terang Sugeng.

Selanjutnya GELIMANG BUANA yang berfokus pada perlindungan dan rehabilitasi hutan mangrove yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, melindungi garis pantai dari abrasi dan menjadi habitat bagi berbagai jenis biota laut. Namun, keberadaan mangrove di periran Bontang seringkali terancam oleh aktivitas manusia seperti penebangan liar dan alih fungsi lahan.

Melalui subprogram ini, Pupuk Kaltim melakukan penanaman mangrove di pesisir yang mengalami degradasi secara bertahap, melibatkan masyarakat untuk penanaman dan perawatan mangrove untuk menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Sedangkan subprogram INTAN KARANG, menjadi gagasan inovatif yang berfokus pada pengolahan limbah cangkang rajungan menjadi produk bernilai tambah yaitu kitosan. Melalui inovasi ini, Pupuk Kaltim tidak hanya mengurangi limbah yang mencemari lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.

"Awal program ini digagas karena banyaknya limbah cangkang rajungan yang dibuang kembali oleh masyarakat ke laut, sehingga membentuk sedimentasi yang jika dibiarkan akan menyebabkan pendangkalan. Makanya dari pada terbuang, limbah itu diolah menjadi kitosan sebagai bentuk nilai tambah bagi masyarakat," lanjut Sugeng.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Komitmen Jalankan Program TJSL Secara Optimal Guna Mencapai Indikator SDGs

Proses pengolahan cangkang rajungan menjadi kitosan menggunakan teknologi modern dan tenaga ahli, dengan mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat mulai tahap pengumpulan hingga pengolahan. Dari hal itu, masyarakat pun mendapatkan manfaat langsung dari program ini melalui peningkatan keterampilan dan pendapatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI