Meski demikian, hingga kini BRICS belum merilis adanya mata uang resmi. Hanya saja, sejumlah pengamat memang mengharapkan mata uang ini didukung nilai emas.
Laporan terkait menyebutkan, mata uang baru tersebut akan didukung oleh 40% emas dan 60% mata uang lokal. Mata uang regional tersebut dapat mencakup yuan Tiongkok, rubel Rusia, dan rupee India, di antara alat pembayaran resmi negara anggota lainnya.
Namun demikian, kabar ini tidak sepenuhnya benar. Menurut laporan The Guardian, pertemuan puncak BRICS memang turut membahas kerja sama dan mengeksplorasi cara-cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS (dedolarisasi), terutama mengingat penggunaannya sebagai alat politik. Meski begitu, tidak ada informasi terkait perilisan mata uang BRICS.
Kabar di media sosial menyebutkan bahwa Putin secara resmi meluncurkan mata uang yang dapat menggantikan dolar pada KTT BRICS adalah keliru karena BRICS belum secara resmi mengenalkan mata uang mereka.