Suara.com - Indonesia tengah menikmati bonus demografi, sebuah anugerah dengan potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, di balik potensi tersebut, tersimpan tantangan serius: ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Hal ini tercermin dari tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan usia produktif.
Menyadari tantangan ini, PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mengambil langkah proaktif dengan mendirikan lembaga pelatihan bersertifikasi yang berfokus pada pendidikan polimer.
Langkah ini diwujudkan melalui Seremoni Pemasangan Tiang Pancang Perdana Green Gadog Hills, menandai dimulainya pembangunan pondasi lembaga pelatihan yang akan menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Lembaga ini akan membekali tenaga kerja dengan keterampilan industri yang relevan melalui sertifikasi jangka pendek, workshop berbasis praktik, serta pengembangan soft skill. Dengan prinsip keberlanjutan, lembaga ini membuka peluang bagi mereka yang tertarik berkarir di industri plastik.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk mencetak tenaga kerja terampil, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat dengan membuka peluang penghasilan yang lebih baik.
Haryanto Tjiptodihardjo, Direktur Utama Impack Pratama, menekankan peran strategis inisiatif ini dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ekonomi berbasis industri, sejalan dengan Asta Cita.
"Melalui lembaga pelatihan ini, kami ingin mencetak tenaga kerja yang siap terjun ke industri sejak hari pertama mereka lulus. Kami juga menjalin kemitraan dengan institusi akademik ternama untuk memastikan kurikulum kami selalu dinamis dan selaras dengan perkembangan industri," ujar Haryanto dikutip Selasa (18/3/2025).
Berdiri di lahan seluas 2,96 hektare, hanya satu jam dari Jakarta, lembaga pelatihan ini akan dilengkapi dengan workshop praktik berteknologi terkini serta ruang kelas modern.
Baca Juga: Ada Kasus Klaim Sulit Cair, DPR: Jangan Sampai Masyarakat Merasa Asuransi Hanya Membebani
Sesuai dengan komitmen Impack Pratama terhadap keberlanjutan, fasilitas ini akan beroperasi dengan emisi rendah serta menyediakan area hijau luas guna meningkatkan kreativitas para peserta didik.
Lembaga pelatihan ini bukan sekadar tempat untuk memperoleh keterampilan teknis. Lebih dari itu, lembaga ini dirancang untuk menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang holistik. Para peserta didik tidak hanya akan dibekali dengan pengetahuan tentang polimer, tetapi juga dengan keterampilan-keterampilan penting lainnya.
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, Impack Pratama berharap dapat menciptakan generasi tenaga kerja yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Investasi Impack Pratama dalam lembaga pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi industri plastik Indonesia. Dengan tersedianya tenaga kerja yang terampil dan berkualitas, industri plastik dalam negeri akan semakin kompetitif di pasar global. Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Lembaga pelatihan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi perusahaan-perusahaan lain di Indonesia untuk berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi secara optimal dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Secara rinci pertumbuhan pendapatan IMPC dipicu oleh konsolidasi tambahan dari Mulford Holdings Pty Ltd yang tumbuh sebesar 40,8% menjadi Rp981 miliar dibandingkan kinerja di tahun sebelumnya senilai Rp697 miliar.