Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 16 April 2025 | 17:47 WIB
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
Petugas melayanai warga yang memesan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam, TB Simatupang, Jakata (14/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menyebut, harga logam akan terus melaju naik terus menerus. Hal ini seiring dengan kenaikan harga emas dunia yang telah menembuh USD3.300.

Dia menyebut, melemahnya mata uang rupiah juga turut menjadi pendorongan kenaikan harga logam mulia saat ini.

"Logam mulia kemungkinan besar akan terus mengalami kenaikan karena melemahnya mata uang rupiah. Pada saat melemah mata uang rupiah, kemudian harga emas dunia juga mengalami kenaikan, ini akan berdampak terhadap harga," ujar Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Dia memproyeksikan, harga emas dunia dalam minggu ini atau minggu depan akan menyentuh di level USD3.310. Kekinian, secara teknikal harga emas dunia telah menyentuh level 3.285.

Ibrahim membeberkan, kenaikan harga emas dunia imbas indeksi dolar AS melemah di level 99,65 pada siang tadi. Penyebabnya, bilang dia, adalah rilis data inflasi di Amerika Serikat sesuai ekspetasi turun dari 3 persen menjadi 2,5 persen. 

"Sehingga ada kemungkinan besar Bank Sentral Amerika itu akan menurunkan suku bunga dalam tahun ini lebih dari 3 kali. Bahkan ada pengamat yang mengatakan ada kemungkinan besar penurunan suku bunga akan jorjoran, yaitu di atas 1 persen," ucap dia.

"Nah kemarin pun juga Bank Sentral Negara Bagian, pejabatnya pun juga memberikan satu testimoni bahwa untuk mengimbangi perang dagang, Bank Sentral Amerika harus menurunkan suku bunga. Kapan menurunkan suku bunga? Nah itu nanti dilihat dari pertemuan di bulan April ini, Bank Sentral Amerika akan melakukan pertemuan dengan pejabat Bank Sentral Amerika," sambung Ibrahim.

Selain itu, Dia melihat bahwa perang dagang antara Amerika dan China ini memberikan efek yang cukup luar biasa. Bahkan kekinian, China juga terus melakukan perlawanan, terutama adalah menahan untuk barang-barang impor dari Amerika, terutama adalah pesawat Boeing.

"Yang kita tahu bahwa itu cukup luar biasa. Kemudian berpengaruh terhadap saham-saham teknologi. Teknologi berguguran," kata dia.

Baca Juga: Harga Emas Galeri24, Turun Saatnya Beli? Cek Update Harga Emas Pegadaian Di Sini

Meskipun, lanjut Ibrahim, sebenarnya pertumbuhan ekonomi China tumbuh di 5,4 persen pada kuartal I 2025, di atas ekspetasi para analis dan pemerintah yang hanya 5,2 persen.

Namun, kondisi itu belum tentu berlanjut di kuartal selanjutnya, di mana banyakan tekanan perang dagang hingga geopolitik yang terus memanas.

"Kita tahu bahwa Iran mengancam terhadap Kuwait, yang akan dijadikan landasan pesawat-pesawat terbang dari Amerika untuk melakukan penyerangan terhadap Iran. Kemudian, Israel itu yang akan melakukan penyerangan sebagai pimpinannya, yang melakukan pengeboman. Dan harus diingat juga bahwa Israel bukan saja akan menguasai jalur gasa, tetapi akan menguasai wilayah-wilayah di sekitar jalur gasa. Salah satunya adalah sebagian wilayah Jordania, kemudian sebagian wilayah Syria. Itu fundamental yang mempengaruhi harga emas dunia terus mengalami kenaikan," beber dia.

Harga Emas Antam Naik

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Hari Rabu (16/4/2025) untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp1.916.000 per gram.

Harga emas Antam itu melesat seperti roket Rp20.000 dibandingkan hari Selasa (15/4/2025) sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp1.765.000 per gram.

Harga buyback itu juga ikut melonjak Rp1.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Selasa kemarin.

Harga Emas Dunia Naik

Harga emas melesat tajam dalam perdagangan hari Selasa, didorong oleh meningkatnya kekhawatiran pasar atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump dan memburuknya sentimen global.

Seperti dilansir dari FXStreet, Emas spot diperdagangkan di level USD3.240 per troy ounce, mencatat lonjakan lebih dari 6,5 persen dan mendekati rekor tertingginya di USD3.245.

Peningkatan ini terjadi seiring penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS yang turun untuk hari kedua berturut-turut, dengan imbal hasil obligasi 10 tahun jatuh 4,5 basis poin menjadi 4,339 persen. Sementara itu, imbal hasil riil yang dikoreksi terhadap inflasi juga merosot 3,5 basis poin ke 2,149 persen, memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?