Lebih lanjut, Fankar menjelaskan bahwa melalui kegiatan literasi seperti ini, Askrindo berupaya untuk menanamkan pemahaman yang lebih mendalam kepada generasi muda mengenai berbagai jenis risiko yang mungkin dihadapi di masa depan, serta bagaimana asuransi dapat menjadi salah satu solusi efektif untuk memitigasi dampak finansial dari risiko-risiko tersebut. Dengan pemahaman yang baik, diharapkan para mahasiswa ini tidak hanya memiliki literasi asuransi yang tinggi, tetapi juga terdorong untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.
Senada dengan hal tersebut, Firman Daud Lenjau Lung selaku Ketua Program Studi Hubungan Internasional UPH, menyambut baik inisiatif Askrindo dalam memberikan literasi keuangan kepada mahasiswa.
Ia menekankan bahwa pengetahuan umum saja tidak cukup untuk menjadikan generasi muda sebagai individu yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Literasi keuangan yang baik, termasuk pemahaman tentang asuransi, menjadi bekal penting, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global yang saling terkait saat ini.
“Anak muda harus sudah mempersiapkan bekal mulai saat ini. Dari hal-hal kecil bisa kita lakukan seperti diskusi ini agar melek terhadap literasi keuangan,” ujar Firman.