Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dikabarkan tengah bersiap untuk menggebrak pasar saham dengan rencana buyback (pembelian kembali) saham bank-bank BUMN.
Aksi korporasi ini dipicu oleh guyuran dana segar dividen BUMN yang diperkirakan mencapai Rp 170 triliun, memberikan amunisi kuat bagi Danantara untuk memperkuat posisinya di sektor perbankan.
Sumber Suara.com di lingkaran Danantara mengungkapkan bahwa rencana ambisius ini kemungkinan besar akan dieksekusi pada tahun ini atau paling lambat pada awal tahun 2026, jika tidak ada aral melintang.
"Pendapatan yang kita dapatkan kira-kira mencapai Rp170 triliun dari dividen (seluruh BUMN), sebagian memang akan kita gunakan untuk buyback saham-saham bank BUMN," sebut sumber yang enggan disebutkan namanya itu, Rabu (7/5/2025).
Menurutnya langkah ini dipandang sebagai strategi cerdas Danantara untuk memanfaatkan momentum ketersediaan dana besar sekaligus meningkatkan nilai investasi mereka di bank BUMN yang bersangkutan.
Meskipun identitas bank saham bank BUMN yang menjadi target buyback masih dirahasiakan. Namun bank BUMN dengan fundamental kuat dan potensi pertumbuhan menarik disebut-sebut sebagai kandidat utama.
"Aksi buyback ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi saham bank BUMN tersebut, sekaligus menarik minat investor lainnya," katanya.
Kucuran dividen BUMN yang mencapai angka fantastis Rp 170 triliun menjadi angin segar bagi Danantara. Sebagai holding BUMN anyar yang memiliki berbagai lini bisnis, termasuk investasi di sektor keuangan, dana segar ini memberikan fleksibilitas finansial yang signifikan.
Sebelumnya, Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir mengatakan pihaknya sedang menggodok alokasi dana untuk suntikan ke pasar modal.
Baca Juga: Danantara dan Rp17 Ribu Triliun: Kekayaan Negara yang Tak Sampai ke Rakyat
Menurut Pandu setoran dividen awal yang diterima pada akhir bulan April 2025 lalu dari sejumlah emiten bank BUMN menjadi modal yang cukup kuat.

“Nanti dividen akhir bulan ini (April) masuk ke kami. Dari situ kami harus mulai alokasikan uangnya kemana,” ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (14/4/2025) lalu.
Diketahui sejumlah perusahaan BUMN telah resmi mengumumkan pembagian dividen dari keuntungan yang berhasil diraup sepanjang tahun buku 2024.
Dari catatan yang dihimpun, setidaknya empat BUMN besar yang akan berada di bawah pengelolaan Danantara telah mengumumkan besaran dividennya. Keempat perusahaan pelat merah tersebut adalah MIND ID, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID menjadi BUMN pertama yang melaporkan pembagian dividen dengan nilai yang fantastis, mencapai Rp 11,2 triliun. Mengingat 100% kepemilikan saham perusahaan holding pertambangan mineral dan batu bara (minerba) ini masih berada di tangan pemerintah dan dalam waktu dekat akan beralih kepemilikannya di bawah Danantara (melalui PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai holding operasional), maka seluruh dividen jumbo ini akan langsung masuk ke kas negara melalui Danantara.
Dari sektor perbankan BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) secara kompak juga mengumumkan besaran dividen yang akan mereka bagikan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang pertama dari sektor perbankan yang mengumumkan dividen pada Senin (24/3/2025) lalu. BRI sepakat untuk membagikan dividen sebesar Rp 51,74 triliun. Dengan kepemilikan saham pemerintah sebesar 53,18%, maka sebagian besar dari dividen ini akan mengalir ke Danantara.
Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyusul dengan mengumumkan pembagian dividennya kemarin. Berdasarkan pengumuman resmi, setoran dividen Bank Mandiri ke Danantara mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp 23,66 triliun.
Terakhir, hari ini giliran PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang mengumumkan kontribusinya. BNI sepakat untuk menyalurkan dividen senilai Rp 8,37 triliun ke badan pengelola investasi negara, Danantara.
Deretan perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) sudah mengumumkan pembagian dividen dari laba tahun buku 2024. Dan, sejak perusahaan BUMN masuk ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), maka dividen yang dikeluarkan oleh setiap BUMN dengan sendirinya akan masuk ke Danantara.
Kami mencatat dari tujuh BUMN besar yang akan dikelola Danantara, sudah ada empat yang membagikan dividen dari laba tahun lalu, di antara-nya MIND ID, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI.
MIND ID terbilang yang paling cepat melaporkan dividen senilai Rp11,2 triliun. Nilai tersebut seluruhnya masuk ke negara mengingat 100% kepemilikan saham perusahaan holding pertambangan mineral dan batu bara (minerba) ini punya pemerintah dan segera berganti kepemilikan di bawah Danantara atau PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), perusahaan induk (holding) operasional Danantara.
Sementara itu, dari bank Himbara dalam beberapa hari ini sudah kompak melaporkan pembagian dividen mereka.
Bank BRI mengumumkan dua hari lalu pada Senin (24/3/2025) sebanyak Rp51,74 triliun. Dari nominal itu, pemerintah mendapatkan porsi 53,18%.
Lalu diikuti Bank Mandiri pada kemarin telah mengumumkan dividen, dengan setoran dividen ke Danantara sebanyak Rp23,66 triliun dan Bank BNI pada hari ini sepakat memberikan dividen ke badan pengelola investasi negara ini senilai Rp8,37 triliun.
Disclaimer: Informasi ini tidak ditujukan untuk mempengaruhi atau mengajak atau membeli saham tertentu, segala bentuk transaksi investasi merupakan tanggung jawab masing-masing)